ACEHFOOTBALL.net — Kompetisi sepakbola Indonesia rencananya akan kembali bergulir pada Oktober 2020. Dalam situasi yang “extraordinary” di tengah pandemi Covid-19, tentunya banyak hal yang perlu dilakukan agar menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi para stakeholder sepakbola nasional.
Pertama terkait payung hukum yang menjadi sandaran kompetisi hukum. Maklum, modifikasi kelanjutan Liga 1 dan Liga 2 sedikit berbeda dengan yang sudah dibuat di awal musim. Liga 1 yang baru berjalan tiga laga, meniadakan degradasi.
Padahal, regulasi Liga 1 2020 pasal 7 ayat 6 menyebutkan bahwa peringat 16, 17, 18 akan terdegradasi. Begitu juga regulasi Liga 2 yang sebelumnya tiga tim akan promosi, kini berganti menjadi dua tim saja.
Artinya, musim 2021 peserta Liga 1 akan 20 klub. Ini akan berseberangan dengan Statuta PSSI Pasal 27 ayat 1 poin yang menyatakan peserta Kongres dari Liga 1 adalah 18 klub.
PSSI dan LIB perlu menguatkan payung hukumnya karena statusnya melanjutkan. Beda cerita bila tidak melanjutkan dan berganti misalnya menjadi Piala Presiden atau semodel Kejuaraan Sepak Bola Indonesia.
Jangan sampai ini dijadikan pijakan internal maupun eksternal untuk mendongkel kepengurusan PSSI, karena menyalahi peraturan dan melanggar statuta. Pilihannya, melakukan peninjauan kembali regulasi dan aspek hukum lainnya dengan melakukan regulasi regulasi dan juga revisi statuta.
Aspek keamanan lain, tentunya, pelaksanaan protokoler kesehatan yang ketat sehingga menghadirkan rasa aman dan nyaman untuk pemain, pelatih, ofisial saat bertanding. Keselamatan jiwa harus menjadi prioritas.
Jangan sampai sepakbola menjadi cluster baru covid-19. Tak kalah penting aspek keamanan regulasi. Peniadaan penurunan dan pemotongan gaji, jangan sampai membuat klub bermain setengah hati dan membuka ruang pertandingan “jual beli”.
Aspek keamanan ini harus benar-benar dijaga agar kompetisi berjalan sehat, kompetitif dan menjadi pondasi kuat menuju sepakbola berprestasi. Masih ada waktu dua bulan untuk membenahi semuanya.
***
Diari Akmal adalah nama rubrik baru di acehfootball, yang tak lain catatan pribadi Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer (SOS). Bung Akmal, tak keberatan, postingannya di Instagram @akmalmarhali20 ditayangkan lebih luas pada situs ini.
Komentar