ACEHFOOTBALL.net — Dan, Bayern Muenchen dinobatkan sebagai juara Liga Champions 2019/2020 seteleh di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal mengalahkan Paris Saint-Germain 1-0. Penentu kemenangan adalah Kingsley Coman.
King Coman akhirnya dinobatkan sebagai Man of The Match dalam pertandingan bertabur bintang itu. Kingsley Coman yang notabene mantan pemain PSG menjadi orang Prancis kelima yang bikin gol pada final Liga Champions.
Ia mengikuti jejak Karim Benzema (2018), Zinedine Zidane (2002), Marcel Desailly (1994) dan Basile Boli (1993). Bayern Muenchen menjadi tim pertama dalam sejarah Liga Champions yang memenangi setiap laga dalam perjalanannya menjadi juara dengan mencatat 11 kemenangan.
Bayern juga menjadi tim pertama dalam sejarah yang memenangi 11 pertandingan secara beruntun di kancah Liga Champions. Sebuah kisah yang sempurna.
Bagi Die Roten, — julukan Bayern ini titel keenam (dari 11 kali ke final setelah sebelumnya kampiun pada 1974, 1975, 1976, 2001, dan 2013. Menyamai pencapaian Liverpool (Inggris) dan hanya kalah dari AC Milan (7) serta kalau jauh dari Real Madrid yang sudah mengoleksi 13 trofi.
The Bavarian menjadi tim ketiga dalam sejarah Liga Champions yang mencetak 500 gol setelah Barcelona (517) dan Real Madrid (567). Bayern menyelesaikan kampanye musim 2019/2020 tanpa kekalahan pada 30 laga terakhir (29 menang, seri 1).
Mereka memenangkan 21 laga terakhir di semua kompetisi. Robert Lewandowski mencetak 55 gol untuk Bayern Muenchen pada 2019/2020. Jumlah itu 16 gol lebih banyak dari pemain lain di lima liga top Eropa di semua kompetisi.
Hansi Flick menjadi pelatih tertua keempat yang berhasil menjuarai Liga Champions di usia 55 tahun, 181 hari. Tiga pelatih tertua masih dipegang Raymont Goethals (Marseille, 1993, 71 tahun), Jupp Heynckes (Bayern, 2013, 68), dan Sir Alex Ferguson (Manchester United, 1999 dan 2008, 57 dan 66).
Hansi Flick menjadi pelatih keenam yang meraih treble winner setelah Sir Alex Ferguson menjadi yang pertama pada 1999, Pep Guardiola (Barcelona 2009), Jose Mourinho (Inter 2010), Jupp Heynckes (Bayern 2013), dan terakhir Luis Enrique (Barcelona 2015).
Lalu dari sisi tim yang kalah di final Liga Champions, PSG mengikuti jejak tujuh pendahulunya sebagai debutan di final yang selalu kalah. Debutan terakhir yang menang adalah Borussia Dortmund pada 1997 saat melawan Juventus.
***
Diari Akmal adalah nama rubrik baru di acehfootball, yang tak lain catatan pribadi Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer (SOS). Bung Akmal, tak keberatan, postingannya di Instagram @akmalmarhali20 ditayangkan lebih luas pada situs ini.
Komentar