Ramadhan Al Faruq | Penggemar Persiraja
ACEHFOOTBALL — Aceh tidak pernah kekurangan bakat pemain muda, terbukti setiap tahun ada saja pemain muda yang berhasil diorbitkan oleh Persiraja sebagai satu-satu tim sepak bola profesional yang masih eksis di kancah sepak bola Nasional dari Aceh.
Di timnas kelompok umur sendiri ada beberapa anak Aceh yang berhasil unjuk diri, sebut saja generasi Zulfiandi, Miftahul Hamdi dan Hendra Sandi yang pernah juara AFF 19 bersama Indra Sjafri di edisi pertama. Ada juga nama Subhan Fajri yang bersinar bersama Garuda Select sebelum dihantam cedera, dan terakhir ada nama Rahmat Syahwal yang sekarang sudah dikontrak PSIS Semarang setelah mendapat kesempatan membela Timnas kelompok umur Indonesia.
Akhir-akhir ini saya membaca ada animo yang begitu besar dari pencinta sepakbola di Aceh yang cukup potensial jika bisa dikelola dengan baik, baik dari sisi olahraga maupun dari sisi bisnis, hal ini sebagaimana yang terlihat dari berbagai turnamen sepakbola yang diadakan di Aceh dalam beberapa waktu terakhir.
Sebut saja salah satu yang paling spektakuler adalah turnamen yang digelar oleh para pengusaha muda yang tergabung dalam HIPMI dengan tajuk HIPMI ACEH CUP, yang komandoi oleh Ridha Mafdhul atau Gidong Cs. Kita bisa melihat sendiri dalam turnamen itu betapa tingginya animo publik terhadap olahraga nomor satu di dunia tersebut.
Atas dasar itu saya kira sudah seharusnya di Aceh diadakan turnamen khusus U-17 seperti yang digagas HIPMI. Hal tersebut menjadi amat penting untuk memberikan kesempatan khusus bagi bakat-bakat muda potensial di Aceh yang masih belum terfasilitasi dengan baik.
Berikut kelebihan turnamen khusus U-17 yaitu:
1. Pengembangan Bakat
Melalui Turnamen U-17 atau turnamen khusus kelompok umur maka akan memberikan platform khusus bagi pemain muda untuk menunjukkan kemampuan mereka dan mengembangkan bakat mereka dengan bermain di tingkat kompetitif.
2. Peningkatan Skill dan Keterampilan
Melalui turnamen kelompok umur ini akan membantu pemain muda untuk meningkatkan keterampilan teknis dan taktis mereka melalui pertandingan yang intens dan beragam.
3. Kesempatan Ekspose (Promosi)
Melalui turnamen kelompok umur para pemain muda akan mendapatkan kesempatan untuk diperhatikan oleh pelatih, pencari bakat, dan klub-klub profesional dan nantinya akan membuka peluang bagi mereka untuk melanjutkan kekarir sepak bola yang lebih tinggi.
4. Pengalaman Kompetisi
Melalui turnamen kelompok umur ini akan memberikan pengalaman kompetisi yang berharga bagi para pemain muda sehingga akan membantu pemain muda tersebut untuk belajar menghadapi tekanan pertandingan dan cara menghadapinya ini akan sangat membantu pematangan mental bertanding mereka.
5. Pengembangan Karakter
Melalui turnamen kelompok umur ini akan membantu dalam pengembangan karakter pemain muda, seperti kerja sama tim, disiplin, dan sportivitas.
6. Motivasi dan Semangat
Melalui turnamen kelompok umur ini diharapakan untuk dapat memberikan motivasi tambahan bagi pemain muda untuk terus berlatih dan berusaha mencapai prestasi tinggi dalam karir sepak bola mereka.
7. Kesehatan dan Kebugaran
Melalui turnamen kelompok umur ini juga akan mendorong gaya hidup yang lebih sehat dan aktif di kalangan remaja yang punya keinginan untuk membangun karier sebagai pemain sepakbola profesional.
8. Penguatan Infrastruktur Sepak Bola
Melalui turnamen kelompok umur ini akan secara tidak langsung mendorong pengembangan infrastruktur sepak bola di daerah, seperti peningkatan kualitas lapangan dan fasilitas pelatihan, bahkan jika memang bisa mendapatkan dukungan maksimal dari para pihak yang concern dengan dunia sepak bola bukan tidak mungkin nantinya di setiap daerah di Aceh akan dibangun lapangan-lapangan baru dengan fasilitas yang lengkap dan modern yang akan sangat membantu lahirnya pesepakbola handal di masa depan.
Di Aceh sendiri kita melihat banyak pengusaha muda yang mulai menunjukkan ketertarikannya pada dunia sepakbola, di Banda Aceh ada nama seperti Gidong yang sedang didapuk sebagai manajer Persiraja. Di Aceh Besar ada Fuadi Nasir dengan Amla dan juga Syarwani Sulaiman dengan Persela 90 nya.
Lalu, di Pidie ada Boss Antham Fc, ada juga nama Boss Yudi di Bireun dengan Putra Kutablangnya, ada juga nama Uun dengan Galaticosnya, di Aceh Utara ada Siddiq FC dan saya yakin masih banyak pengusaha lainnya yang akan bisa memberikan kontribusi positif dunia sepak bola Aceh.
Saya membayangkan jika turnamen khusus U-17 atau kelompok umur ini bisa dijalankan dengan baik dan diadakan secara reguler setiap tahunnya. Kita akan menemukan lebih banyak Rahmat Syahwal lain yang akan menghiasi timnas muda Indonesia.
Komentar