Oleh Cek Boy*
Gelaran PON Aceh- Sumut kian mendekati hari kick-off. Semua mata saat ini sedang tertuju pada persiapan dua propinsi bertetangga ini dalam menyiapkan venue yang terus dikerjakan siang malam.
Sebagai tuan rumah, Aceh tentunya “diuntungkan” karena pasti seluruh atletnya akan di dukung penuh suporternya. Bukan hanya cabang sepak bola, sudah pasti cabor-cabor lain akan mendapat sokongan para suporter.
Masih segar diingatan kita pada PON Papua yang lalu, Aceh mampu menembus final dan walaupun hanya meraih perak tetapi itu adalah sebuah capaian luar biasa di tengah hegemoni tim Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi.
Terlebih Papua yang memang sudah jauh hari diunggulkan dievent tersebut. Hasilnya, terbukti, mereka sukses meraih kepingan medali emas.
Melihat persiapan yang sudah berjalan selama berbulan-bulan, tentu harapan masyarakat Aceh ada dipundak Resi Wahyudi, Zyan Al Hariz dkk. Diharapkan, mereka mampu mengulangi prestasi abang-abang mereka terdahulu.
Bahkan, kalau bisa meraih emas di depan publik sendiri. Tentu itu akan lebih paripurna. Ujiannya harus dilewati Aceh dengan meladeni tim Banten di partai pembuka babak penyisihan.
Rasiman dan staf pelatih tentu harus paham bahwa mereka akan ditonton ribuan bolamania tanah rencong yang akan memenuhi setiap sudut stadion.
Pemain juga diharapkan jangan nervous karena itu biasanya lazim terjadi pada anak-anak muda yg belum terbiasa berlaga di ajang multi event sekaliber PON. Sebab tentu nuansanya akan berbeda.
Staf pelatih harus terus meningkatkan mentalitas pemain agar mereka selalu dalam keadaan siap dan mengingatkan kita adalah tuan rumah, jadi haram hukumnya kalah di kandang sendiri. Memalukan.
Jadi? Ya… let see and good luck team.
* Penulis adalah pengiat sepakbola & pecinta Persiraja
Komentar