ACEHFOOTBALL.net — Berulang kali Save Our Soccer (SOS) menegaskan bahwa ada empat hal yang tidak bisa diprediksikan manusia. Hanya Tuhan yang punya kuasa; umur, rezeki, jodoh dan sepakbola Indonesia.
Dan, ini kembali menjadi nyata. ExtraOrdinary Club Meeting yang digelar PT Liga Indonesia Baru bersama federasi atau PSSI di Yogyakarta terkait masa depan kompetisi sepakbola nasional; Liga 1 dan Liga 2 tidak mendapatkan kejelasan.
Keputusan hanya sepihak berupa kesepakatan klub Liga 1 2020 yang menginginkan kompetisi bisa dilanjutkan pada bulan November 2020. Bahkan, makin tidak pasti dengan keterangan apabila tidak bisa digelar November, diharapkan dapat izin pada Desember. Bila tidak juga maka diharapkan bisa digelar pada Januari 2020.
Menariknya, di tempat terpisah pihak kepolisian menyatakan tak akan memberikan izin sepakbola selama Pilkada serentak berlangsung plus tentunya pandemi Covid-19 yang belum bisa diprediksi dan belum ada vaksinnya.
Artinya, harapan PSSI bersama PT LIB dan klub untuk melanjutkan kompetisi sejatinya bertepuk sebelah tangan. Jelas, situasi yang tak pasti ini sangat merugikan.
Utamanya, pengelola klub yang harus bersiap menanggung gaji pemain tanpa ada pemasukan. Tidak adanya kejelasan membuat klub seperti DISUNTIK MATI pelan-pelan. PSSI harus mengambil sikap tegas dan jelas. Tidak menggantung.
Sikap pertama yang harus dilakukan adalah memastikan kapan kompetisi bisa kembali digelar. Dan, ini sejatinya butuh lobi dan perundingan. PSSI harus mampu menjelaskan kepada pemerintah bila kompetisi digelar kesehatan dan keselamatan pemain selama covid-19 terjamin.
Tentunya, dengan protokol kesehatan yang sistemis dan bisa disosialisasikan secara komprehensif ke seluruh elemen terkait. PSSI tidak bisa memutuskan sepihak.
Selain kepolisian perizinan kompetisi juga berada dibawah payung Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Anehnya, BOPI sebagai kepanjangan tangan pemerintah (baca Kemenpora) sejauh ini nyaris tak terdengar gerakannya. Tidur pulas!
Harusnya BOPI bisa mengarahkan PSSI soal kepastian kompetisi di tengah pandemi sehingga tidak tersesat seperti saat ini. Artinya, sepakbola kita saat ini butuh kepastian dan itu tidak bisa dilakukan PSSI sendirian.
***
Diari Akmal adalah nama rubrik baru di acehfootball, yang tak lain catatan pribadi Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer (SOS). Bung Akmal, tak keberatan, postingannya di Instagram @akmalmarhali20 ditayangkan lebih luas pada situs ini.
Komentar