ACEHFOOTBALL.net — Annasu mudabbir wallahu muqoddir (manusia hanya bisa berusaha, Tuhan yang menentukan segalanya). Ya, PSSI melalui Ketua Umum Mochamad Iriawan dan jajarannya sudah berusaha sekuat tenaga untuk kembali menggulirkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang yang terhenti karena pandemi Covid-19.
Operator PT LIB, juga sudah berusaha keras menata kembali jadwal pertandingan, bahkan klub yang sangat terdampak secara finansial pun berdarah-darah untuk menyiapkan pasukannya kembali beraksi layaknya Premier League, LaLiga, Serie A, Ligue 1, Bundesliga dan Eredivisie yang juga sudah kembali dimainkan di saat corona deasease masih belum ditemukan vaksinnya.
Tapi, apa boleh buat. Atas alasan keselamatan, kesehatan, kemanusiaan, Liga 1 yang semula akan kembali kick off pada 1 Oktober 2020 dengan pembuka PSS Sleman versus Persik kembali harus DITUNDA.
Berawal dari keputusan pihak Kepolisian Republik Indonesia yang tidak mengeluarkan izin keramaian, lalu pertemuan Kemenpora Zainuddin Amali dan PSSI keputusan pahit itu harus diterima para stakeholder sepakbola Indonesia.
PSSI di bawah kepemimpinan Iwan Bule saat ini memang berada dalam posisi dilematis. Istilahnya, the rightman on the wrong moment. Momen untuk melanjutkan saat ini tidak tepat karena covid-19 gelombang kedua sedang meninggi di Indonesia Raya.
Lepas dari ditundanya kelanjutan kompetisi sepakbola Indonesia, Kemenpora bersama Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) harus segara mengambil langkah konkret untuk menyelamatkan olahraga dari problem multideminsi akibat covid-19. Utamanya, masalah ekonomi.
Harusnya Kemenpora memperjuangkan agar para pelaku olahraga (baca: sepakbola) mendapatkan stimulus dari pemerintah Jokowi dan KH Maruf Amin layaknya seniman dan budayawan yang mendapatkan bantuan ekonomi di tengah pandemi.
Sepakbola juga harus dapat stimulus karena potensi ekonomi yang bergulir sangat besar. Dalam setahun lebih dari 3 Triliun uang berputran di sepakbola. Ini perlu perhatian khusus pemerintah.
***
Diari Akmal adalah nama rubrik baru di acehfootball, yang tak lain catatan pribadi Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer (SOS). Bung Akmal, tak keberatan, postingannya di Instagram @akmalmarhali20 ditayangkan lebih luas pada situs ini.
Komentar