ACEHFOOTBALL.net — Penyerang Montenegro berkewarganegaraan Indonesia Ilija Spasojevic, punya kesan tersendiri terhadap kemampuan striker Persipura Jayapura, Boaz Solossa. Begini katanya.
Di mata striker Bali United ini, pemain asal Papua itu cukup akrab di matanya saat pertama kali tiba pada 2011. Saat pertama kali ke Indonesia, pemain yang akrab disapa Spaso ini kerap melihat video Boaz Solossa.
Karena itu, Spaso pun heran kenapa mantan pemain Timnas Indonesia itu tidak bermain di Eropa. “Waktu saya datang pertama kali, saya sering lihat YouTube Boaz Solossa. Luar biasa dia, itu 2011 saya datang main di Bali Devata,” kata Spaso di YouTube Bali United.
“Ada video YouTube pemain Indonesia Boaz Solossa saya kaget, kenapa orang ini tidak main di Eropa? Luar biasa,” tuturnya menambahkan.
Spaso sendiri sudah cukup lama berada di Indonesia. Sepanjang perjalanannya di Tanah Air, ia tak segan menyebut Boaz Solossa sebagai pemain terbaik Indonesia yang pernah dirinya temui.
“Menurut saya, Boaz Solossa adalah pemain terbaik Indonesia sejauh saya di sini,” ujar mantan pemain Bhayangkara FC itu.
Boaz Solossa dulunya memang pernah menjadi buruan tim Eropa. Dua klub benua Biru yang pernah meminati talenta asli Papua ini adalah VVV-Venlo (Belanda) dan Cesena (Italia).
Spaso sendiri menaruh minat besar bisa berkarier di liga-liga elite Eropa. Bahkan ia dulunya bercita-cita bermain untuk klub raksasa Spanyol, Real Madrid. Namun, impiannya tersebut akhirnya gagal terwujud.
“Sebenarnya saya sejak kecil bercita-cita main untuk Real Madrid. Tapi itu tidak terjadi,” kata Spaso di akun yang sama. Hingga akhirnya pada 2011 atau saat berusia 24 tahun, Spaso pergi ke Asia untuk pertama kalinya.
Ya, ia membela salah satu klub Indonesia, Persires Bali Devata. Spaso tak berekspektasi tinggi saat pertama kali ke Asia. Namun, ternyata sepak bola Asia jauh lebih baik dari apa yang dia pikirkan sebelumnya.
“Saya umur 24 tahun main di Asia. Saya pikir sepak bola Asia jauh lebih bagus dari apa yang saya pikirkan,” ujar Spaso.
“Saya datang ke Indonesia pada 2011. Saya ada feeling di sini lama dan saya langsung belajar bahasa. Tapi tentu saja baru lancar beberapa tahun kemudian,” tuturnya menambahkan.
Spaso telah membela berbagai klub di Indonesia. Setelah Bali Devata, ia bermain untuk PSM Makassar, Mitra Kukar, Persisam Putra Samarinda, Pelita Bandung Raya, Persib Bandung, Bhayangkara FC, hingga kini bersama Bali United.
Eks pemain AO Trikala ini pernah meninggalkan Indonesia untuk membela klub Malaysia, Melaka United. Namun, itu hanya bertahan selama satu setengah musim dan akhirnya kembali ke Indonesia.
Karier striker yang telah berstatus WNI ini juga bisa dibilang cukup cemerlang. Ia pernah menjuarai Liga Primer Malaysia 2016 bersama Melaka United. Lalu dua kali juara Liga 1 bersama Bhayangkara FC (2017) dan Bali United (2019).
| VOCKETFC
Komentar