ACEHFOOTBALL.net – Seperti diberitakan sebelumnya, cabang sepakbola hanya menjadi prioritas IV di KONI Aceh. Asprov PSSI Aceh harus kerja keras bila ingin lolos ke PON XX di Papua pada 2020.
Masuknya cabang sepakbola ke prioritas IV tak terlepas dari buruknya prestasi olahraga paling populer itu di tanah Rencong. Sebab, sepanjang tahun, tak ada prestasi apapun untuk menjadi acuan KONI Aceh.
“Prioritas empat untuk cabor-cabor yang tidak berprestasi atau menyumbang medali baik di Pra PON, PON, Kejurnas atau pun event-event lain. Sepakbola salah satunya,” ujar sebuah sumber di KONI.
[baca juga: Sumut Mulai Gelar Pelatda Sepakbola, Aceh Kapan?]
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Ketua Pelatda KONI Aceh, H Bachtiar Hasan dia memberi sedikit informasi terkait itu. “Sebaiknya yang menjelaskan ini Ketua Litbang,” ujar dia.
Bachtiar menjelaskan, dia memberi sedikit penjelasan tentang ketetapan KONI. “Prioritas I dan II itu untuk atlet yang meraih medali emas, perak dan perunggu di PON 2016 lalu dan peraih medali emas, perak dan perunggu di kejurnas 2017 dan 2018,” sebutnya.
Kemudian, prioritas III cabang yang atletnya dipanggil untuk Pelatnas SEA Games. Lalu prioritas IV cabang yang tak mendapat prestasi apapun, terhitung dari 2016 hingga 2018.
Bukan hanya itu, pembagian prioritas ini juga berpengaruh pada lamanya jatah Pelatda yang berikan KONI Aceh. Misalnya, untuk prioritas I dan II mendapat jatah pelatda selama tiga bulan, prioritas III dua bulan dan prioritas IV hanya satu bulan saja.
Hal ini juga dipengaruhi oleh minimnya anggaran yang disalurkan Pemerintah Aceh untuk KONI pada 2019 ini dengan total Rp21 Miliar.
“Kita doakan dalam anggaran perubahan bulan Juli nanti, jika disetujui, untuk kontingen Porwil akan kita tambah, begitu kata bidang anggaran,” ujar Bachtiar.
[baca juga: Ditanya Tim Pra-PON, Begini Jawaban Ketua PSSI Aceh]
Komentar