ACEHFOOTBALL — Sedikitnya 18 klub Liga 1 2019, dan dua klub dari Liga 2 bakal jadi peserta Piala Presiden tahun ini. Sayangnya, tak ada wakil dari Aceh di turnamen tersebut.
“Untuk turnamen seperti Piala Presiden, harusnya peserta merata dari seluruh Indonesia, okelah kalau tim Liga 1 tak bisa diganggu gugat,” ungkap Zahirsyah, seorang pelaku sepakbola Aceh ketika menjawab ACEHFOOTBALL.
“Tapi untuk klub-klub lain, seharusnya penyelenggara bisa melihat sisi geografisnya. Di Aceh ada klub Liga 2, Persiraja dan Aceh United. Dari sisi nama besar, mungkin Persiraja lebih layak tampil di Piala Presiden,” tukas dia.
Ia menjelaskan, kenapa mesti harus ada dari Aceh? “Ini bagian dari menggairahkan dan menggerakan dunia sepakbola di tanah air, mulai dari Sabang sampai Marauke.”
Karena itu, sambung dia, menjadi penting agar Piala Presiden itu benar-benar menjadi hiburan bagi masyarakat seluruh Indonesia, bukan seluruh Pulau Jawa saja.
“Sangat disesalkan tidak ada tim kita yang tampil di Piala Indonesia. Karena ini juga menjadi ajang untuk unjuk diri pemain-pemain lokal. Siapa tahu ada di antara mereka yang terpantau klub-klub lain.”
Disebutkan, jika format turnamen musim ini tidak bisa dirombak, maka penting untuk diperhatikan, agar pada Piala Presiden selanjutnya ini menjadi perhatian penyelenggara.
Wakil ketua umum PSSI Iwan Budianto seperti dilansir goal.com mengatakan, Piala Presiden akan diikuti 18 klub Liga 1 2019, dan dua klub dari Liga 2.
“Dua tim yang di Liga 2 itu adalah peringkat empat tahun lalu, yaitu Persita Tangerang. Satu tim lagi adalah Mitra Kukar, yang menjadi tim degradasi terbaik,” kata Iwan.
Iwan pun mengungkapkan pemilihan Mitra Kukar sebagai kontestan Piala Presiden. Hal ini karena Naga Mekes, mempunyai poin dan posisi lebih baik dibanding PSMS Medan dan Sriwijaya FC yang terdegradasi ke Liga 2 2019.
“Mungkin setelah RUPS PT Liga Indonesia Baru 20 Februari nanti, kami akan mengumumkan siapa saja tim tuan rumah sekaligus hasil drawing grupnya,” ujarnya.
Komentar