ACEHFOOTBALL.net — Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) berencana membuat pengaduan kepada federasi sepakbola dunia alias FIFA. Mereka kecewa dengan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) karena memutar Liga 2 2020.
APPI juga menyebutkan, kompetisi kasta kedua ini berjalan tanpa rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Lalu, ada lima klub bermasalah; PSMS Medan, PSPS Riau, Kalteng Putra, Perserang Serang, dan Mitra Kukar.
APPI juga telah mengadu ke FIFA dan FIFPro alias Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional untuk memproses dan menindak pelanggaran terhadap putusan NDRC.
PSSI, kata APPI, terancam dijatuhi hukuman oleh FIFA, kata Kuasa Hukum APPI Riza Hufaida, seperti dilansir bola.com.
“Kami tengah dalam pengajuan proses laporan ke FIFA. Ini sangat penting dan pelanggarannya begitu serius. Sebenarnya sudah bukan urusan kami (APPI) lagi, ini sudah tanggung jawab PSSI,” kata dia.
Riza yang juga sebagai perumus NDRC mengatakan, ada 22 pemain PSPS yang melakukan protes ke NDRC. Tuntutan itu pun kemudian dimenangkan oleh para pemain. Hasil putusan tersebut bahwa PSPS tak boleh mendatangkan pemain baru sebelum melunasi kewajibannya.
“PSPS itu berstatus terhukum. Pelanggarannya banyak, ada 22 pemain yang sudah mengajukan laporan dan dimenangkan, serta dalam putusannya itu jangka waktu 45 hari,” sebut dia.
“PSPS dari pemberitahuan belum juga membayar, maka dikenakan hukuman tambahan tidak boleh mendaftarkan pemain selama tiga periode kompetisi,” jelasnya.
Bila menilik kontrak musim lalu, seluruh pemain PSPS hanya dikontrak satu tahun. Artinya, jika hukuman diterapkan secara tegas, mereka tidak dapat memiliki pemain untuk musim ini.
NDRC merupakan program percobaan FIFA dan PSSI untuk menyelesaikan kasus-kasus sepak bola di Indonesia yang begitu banyaknya. Program ini dibentuk pada Juli 2019 lalu dengan Riza sebagai salah satu perumusnya.
| Dari berbagai sumber
—
Komentar