ACEHFOOTBALL — Mantan pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini terlihat makin aktif di media sosial, khususnya instagram. Lewat itulah dia menyapa penggemar dan memberi petuah.
Pantauan ACEHFOOTBALL dalam sepekan terakhir, akun Instagramnya @coachfakhri penuh dengan pesan-pesan agamis. Dan bahkan ada yang beraroma satir serta menohok.
Berikut ini diantara beberapa ciutannya, “Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan” (QS. al-Baqarah: 148).
Lalu Fakhri menulis teksnya: Berlomba-lombalah, “berkompetisilah” dengan cara yang baik, sehingga apapun hasilnya; menang – seri – kalah, selalu ada nilai-nilai kebaikan & ibadah didalamnya, berdampingan dengan kebanggaan sejati yang membawa kebahagiaan dunia akhirat.
Pada postingan yang lain, sepertinya Fakhri sedang “menyorot” sesuatu dengan bahasa; “Dia mengetahui pandangan mata yang khiatan dan apa yang disembunyikan oleh hati” (QS.Ghafir:19).
“Sesungguhnya Rabbmu benar-benar mengawasi” (QS.al-Fajr:14)
“Di dunia ini ada 2 orang yang berbahaya, yakni yang tidak mau berubah dan yang selalu berubah-rubah” (Rhenald Kasali).
Khusus momentum menyambut tahun baru, pria kelahiran Lhokseumawe pada 27 Juli 1965 ini membuat postingan selebrasi juara. “Sesungguhnya semua urusan (perintah) apabila Allah menghendaki segala sesuatunya, Allah hanya berkata “JADILAH”, maka jadilah” (QS. YaSin: 82).
Syukuri segala nikmatNya, renungi dan introspeksi atas ujian dan cobaanNya. 2018 akan segera berlalu, biarkan menjadi sejarah.
Siapkan diri menghadapi 2019, semoga Allah SWT memberikan kemudahan, kelancaran, kekuatan lahir bathin, fisik mental agar kinerja, prestasi, serta ibadah kita lebih baik, hebat, kuat, tangguh, dari tahun-tahun sebelumnya.
Dia juga mengingatkan mantan anak didiknya dengan kalimat tegas, jangan pernah berdamai dengan match fixing.
Jangan pernah, boys, bahkan untuk mendekatinya sekalipun. Sekali kalian terjerat, akan sulit untuk keluar. Semoga Allah SWT melindungi kita semua dari perbuatan biadab ini.
Postingan edisi tahun baru, Fakhry yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di Kalimantan Timur ini membuat postingan, “Memang perubahan belum tentu membawa pembaruan, tapi tanpa perubahan tak akan pernah ada pembaruan!!”
Kemanakah Fakhry “menendang”? apa komentar Anda?
Komentar