ACEHFOOTBALL — Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Aceh kubu Adly Tjalok telah mengajukan gugatan ke Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (Baori) terkait penunjukan Johar Lin Eng sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Asprov PSSI Aceh.
Gugatan itu dilakukan menyusul kebijakan Ketua Umum PSSI Pusat Edy Rahmayadi, yang menerbitkan SK Plt Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Aceh kepada Johar Lin Eng sehingga telah menimbulkan dualisme kepemimpinan PSSI di Provinsi Aceh.
Ketua Asprov PSSI Aceh Adly Tjalok kepada wartawan Rabu (24/1/2018) sore mengatakan, penunjukkan Johar Lin Eng sebagai Plt Ketua PSSI Aceh oleh PSSI Pusat tertanggal 20 Desember 2017 tidak sah, karena masa jabatan Asprov PSSI Aceh kepemimonan pihaknya akan berakhir pada 3 Februari 2018 mendatang
Dijelaskan, dirinya dikukuhkan sebagai Ketua Umum Asprov PSSI Aceh pada 3 Februari 2014 dan masa jabatannya baru akan berakhir pada 3 Februari 2018 mendatang.
“Gugatan ke Baori terpaksa harus kami lakukan dikarenakan desakan dari semua anggota Asprov PSSI Aceh yang menyatakan masalah Plt harus digugat ke badan hukum yang berlaku,”katanya
Adly Tjalok yang memberikan keterangan didampingi Sekretaris Umum Asprov PSSI Aceh Khaidir TM dan Koordinator/Juru bicara Askot/Askab/Klub Nazir Adam mengakui, gugatan tersebut dilakukan juga atas keinginannya sendiri.
“Saya melihat surat yang datang dari dari PSSI Pusat tentang penunjukan Johar Lin Eng sebagai Plt Asprov PSSI Aceh, setelah saya teliti itu ternyata hanya selembar surat cinta karena seharusnya ditunggu dulu habis masa jabatan dirinya selaku ketua Asprov PSSI Aceh,”sebutnya.
Untuk itu kata Adly Tjalok, pihaknya merasa masih sebagai ketua Asprov PSSI Aceh dan jangan sampai tercabik-cabik dalam rangka menjaga wibawa persebakbolaan di Aceh.
Sementara itu Sekum Asprov PSSI Aceh menambahkan, dari empat PSSI yang di Plt kan Ketua di Indonesia Plt Asprov PSSI Aceh yang paling naïf karena surat juga dikirim ke Gubernur, Pangdam dan Polda hanya di Aceh yang terjadi.
“Untuk diketahui juga sebelum surat Plt itu turun kami juga sempat di telepon berulang kali oleh PSSI pusat sehingga terkesan ada indikasi pemaksaan kehendak agar Asprov PSSI Aceh harus mengikuti arahan PSSI Pusat tapi pihaknya tak mau mengikuti yang salah,”ungkapnya.
Sumber: RRI Banda Aceh
Editor: Indra
Komentar