ACEHFOOTBALL.net — Pelatih Persija, Sergio Farias memilih kembali pulang ke Brasil. Faktor pulangnya Farias karena sang anak dinyatakan positif Covid-19. Manajemen Macan Kemayoran menunjuk Sudirman untuk melatih Ismed Sofyan dkk.
Dikutip Football Aceh dari situs resmi klub, Jumat (11/9/2020), disebutkan, Farias baru menerima kabar anaknya setelah mendarat di Jakarta. Ditambah lagi dengan meninggalnya keponakan juga karena Covid-19.
“Hal ini membuat Farias merasa tidak dapat fokus dalam melakukan pekerjaannya sebagai juru taktik Macan Kemayoran,” tulis situs persija.id, dua hari lalu.
Keputusan sulit ini diambil Farias setelah melakukan komunikasi dengan manajemen Persija. Manajemen Macan Kemayoran pun sangat memahami sikap Farias.
Presiden Persija, Mohamad Prapanca menyayangkan kembalinya Farias kembali ke Brasil dan tidak dapat menahkodai Persija di sisa kompetisi musim 2020. Namun mewakili manajemen Macan Kemayoran, ia memaklumi keputusan tersebut dan berharap kesehatan kembali menaungi anak Sergio Farias.
“Kami cukup terpukul dengan kabar ini. Target tinggi telah manajemen dan Farias sepakati musim ini, namun kondisi ini jelas di luar dugaan semua pihak. Atas nama Persija, kami memahami dan mengucapkan doa agar Farias tetap tegar, serta semoga kembali sehat untuk sang putra,” tutur Prapanca.
Dengan kembalinya Farias ke Brasil, maka secara otomatis kontrak eks pelatih Pohang Steleers itu pun berakhir atas kesepakatan bersama. Menurut Prapanca, hal ini sudah dibicarakan secara rinci dengan jajaran manajemen Persija.
Usai ditinggal Farias, Persija pun menunjuk Sudirman menjadi pelatih Persija di sisa kompetisi 2020. “Dengan adanya perkembangan ini, maka manajemen secara resmi mengangkat Sudirman sebagai pelatih kepala,” sebut dia.
“Hal ini telah didiskusikan dengan sangat hati-hati dan menghitung segala aspek, termasuk pengalaman dan kedekatan Coach Dirman dengan para pemain Persija,” tutup Prapanca.
https://www.instagram.com/p/CE9OpB8DQch/
Sudirman Masuk
Masuknya Sudirman menjadi pelatih kepala Persija untuk menggantikan Sergio Farias, bukan tanpa pertimbangan. Pilar lini belakang Timnas Indonesia saat meraih emas SEA Games 1991, dan kapten Timnas di Piala Asia 1996 tersebut dianggap memiliki syarat yang dibutuhkan.
Mulai dari pengalaman, kepemimpinan dan kedekatan dengan pemain Persija. Wajar saja, Sudirman telah menjadi asisten pelatih Macan Kemayoran di era Benny Dolo, Iwan Setiawan hingga pada musim 2019 lalu mendampingi Edson Tavares.
Bagi Sudirman, kepercayaan yang diberikan manajemen Persija merupakan sebuah tanggung jawab yang sangat besar. Ia pun berambisi membalas kepercayaan ini dengan memberikan prestasi bagi Macan Kemayoran.
“Saya seorang yang profesional saya siap menerima kepercayaan ini. Saya akan memberikan yang terbaik untuk tim ini. Persija adalah tim besar dengan sejarah yang juga besar. Semoga saya dapat menorehkan tinta emas bersama Persija,” tutur Sudirman.
“Saya sudah mengenal baik para pemain. Tentunya saya juga akan tetap menjaga suasana kondusif dan kekeluargaan yang saat ini sudah ada dalam tim,” tambah Sudirman.
Pada musim lalu, Sudirman pernah sekali menjadi pelatih kepala saat transisi pergantian juru taktik dari Julio Banuelos ke Edson Tavares. Pada partai melawan Barito Putera, Persija berhasil dibawanya menang 1-0. Sementara di level Tim Nasional, Sudirman turut menjadi asisten pelatih pada era kepelatihan Benny Dollo.
|
Komentar