ACEHSPORT — Ada fakta menarik terkait pelantikan Pengurus Besar Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (PB Perpani) masa bakti 2018-2022 di Gedung KONI Pusat, Senayan, Jakarta, Rabu (20/5/2020). Pelantikan dilakukan secara jarak jauh.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI (Pur) Marciano Noorman mengukuhan dan melantik secara virtual kepengurusan PB Perpani yang ketuai mantan Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal.
Ada fakta menarik dibalik pelantikan tersebut. Pelantikan jarak jauh ini karena dilakukan virtual, Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Pur) Marciano Noorman berada di Kantor KONI Pusat Jakarta.
Sedangkan Ketua Umum PB Perpani Hj Illiza Sa’duddin Djamal, SE dan pengurus lainnya berada di Aceh atau tepatnya di aula Hotel Alhanifi, Lampreit Banda Aceh. Ini karena pengurus teras lembaga tersebut berasal dari Aceh.
Hj Illiza Sa’aduddin Djamal, SE dan Sekretaris Jenderal, Dr. Nyak Amir, M.Pd terpilih dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 2019. Sedangkan para pengurus Perpani lainnya mengikuti prosesi pelantikan dari rumah masing-masing.
Pelantikan ini merupakan sejarah bagi insan olahraga Indonesia karena untuk pertama kalinya pengurus cabang olahraga dilakukan secara virtual di tengah wabah pandemi covid-19. Namun, tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.
Illiza terpilih dalam Munaslub Perpani pada akhir 27 Februari 2020 di Jakarta secara aklamasi, menggantikan Kelik Wirawan Widodo yang mengundurkan diri. Sedangkan Nyak Amir sendiri adalah Ketua Pengurus Provinsi Perpani Aceh.
“Pelantikan seperti ini belum pernah terjadi dalam sejarah KONI. Ini sejarah, karena untuk pertama kali pelantikan dilakukan secara virtual. Hal semacam ini sering dilakukan di kalangan pemerintahan, namun tidak pernah terjadi di organisasi non pemerintahan,” ujar Illiza.
“Para pengurus Perpani saat ini terpencar, mereka ada di Aceh hingga Papua, Pengurus Provinsi di 32 wilayah, dan atlit nasional panahan akan mengikuti dengan seksama melalui aplikasi zoom,” ujar Illiza Sa’aduddin Djamal yang tak lain anggota Komisi X DPR RI ini.
Kata Illiza, agenda pelantikan semula sudah diagendakan oleh PB Perpani di bulan Maret namun adanya wabah covid 19 sehingga tertunda namun atas kesepakatan KONI dan Perpani diputuskan pelantikan secara virtual.
“Dengan struktur kepengurusan yang akan melanjutkan masa bakti 2018 – 2022 yang sangat lengkap, saya yakin olahraga Panahan akan semakin maju karena saya percaya para pengurus yang ada dalam struktur akan bekerja atas dasar cinta dan dengan niat baik untuk menjaga pencapaian Perpani selama ini serta akuntabilitas olahraga Panahan di Indonesia.” kata Illiza.
Pencapaian yang dimaksud adalah perolehan medali oleh tim Panahan Indonesia di ajang multi event Asean Games 2018. Saat itu Indonesia memperoleh Medali Perak oleh Diananda Choirunnisa dan Perunggu oleh Riau Ega Agatha Salsabila.
Hasil positif ini berlanjut pada pesta olahraga Sea Games 2019 Manila. Tim Panahan Indonesia berhasil membawa pulang 2 Medali Emas, 2 Perak dan 4 Perunggu, sesuai target yang dibebankan oleh National Olympiade Committee (NOC).
Selanjutnya target besar Perpani adalah ingin mengulang sejarah di Olympic Games 1988. Saat itu Indonesia berhasil menyabet Medali Perak. Untuk itu Olympic Games Tokyo 2021 diharapkan sejarah itu bisa terulang lagi.
“Hingga saat ini Indonesia telah mengantongi 2 tiket menuju Olympic Games Tokyo, masing-masing di nomor perorangan putra dan putri, masih tersisa tiket pada nomor beregu yang akan diperebutkan pada kejuaran word archery mendatang,” ujar Illiza.
Olympic Games Tokyo harusnya diselenggarakan tahun ini namun karena adanya wabah virus corona yang menimpa dunia, sehingga telah diputuskan oleh Komite Olimpiade akan diselenggarakan tahun 2021 di Tokyo.
Mewabahnya virus corona ini berdampak juga pada rencana pemusatan latihan nasional (Pelatnas) dan tertundanya berbagai event internasional dan rencana tryout yang akan dilakukan Perpani.
“Keadaan ini menjadi tantangan kami para pengurus Perpani untuk membuat terobosan dan solusi agar pembinaan atlit nasional terus berjalan. Salah satu alternatif adalah memberikan kesempatan kepada para atlit untuk terus berlatih di rumah dan daerahnya masing-masing.
Tahun 2021 akan menjadi konsentrasi kami karena berbagai event nasional dan internasional seperti seperti Olympic Games Tokyo (Juli), Pekan Olah Raga Nasional (PON) di Papua (Oktober) dan Sea Games Vietnam (November),” kata Illiza.
Komentar