ACEHFOOTBALL.net — Mantan kiper Tim Nasional Kurnia Sandy bicara mengenai pentingnya kursus kepelatihan bagi seorang pelatih kiper. Kata dia, pelatih juga harus mau belajar demi anak asuhnya dan juga masa depan sepak bola.
Kurnia Sandy yang kini pelatih kiper Madura United itu, untuk lisensi tidak jauh berbeda dengan lisensi pelatih-pelatih umum. Ada jenjang yang harus diambil mulai dari lisensi D, lisensi C dan seterusnya.
Ia bercerita bahwa sudah mengantongi lisensi C setelah mendapatkan keistimewaan lolos lisensi D karena tercatat pernah menjadi kiper timnas. Namun, yang membedakan adalah kursus yang diambil.
“Setiap pelatih kiper wajib mengambil kursus sebanyak empat level. Level 1 satu adalah masalah dasar-dasar penjaga gawang,” kata dia seperti dikutip ACEHFOOTBALL dari Kompas.com.
Kurnia Sandi mengungkapkan level ini menjadi kursus yang paling fundamental yang harus dimiliki pelatih kiper modern. “Untuk pelatih kiper, ambil level 1 itu penting sekali, karena di situ kami fokus ke dasar dari seorang penjaga gawang,” sebut dia.
“Bagaimana dia posisi berdiri, bagaimana dia posisi badan, posisi tangan, cara dia mengambil bola, karena kebanyakan di Indonesia masih belum detil dalam melatih kiper,” kata mantan pemain Primavera tersebut.
Kurnia Sandy yang pernah merumput di Liga Italia bersama Sampdoria mengatakan, banyak pelatih yang tak memperhatikan hingga sedetail itu. “Padahal teknik dasar itu penting sekali untuk seorang kiper,” tukas rekan Bima Sakti ini.
“Jika dari usia dini tidak mendapatkan teknik yang benar, nanti secara otomatis bakal kerekam terus di kepala dia,” tutur Kurnia Sandy yang juga satu angkatan dengan Kurniawan Dwi Julianto.
Kata Kurnia Sandy, ia berani berkomentar demikian karena pernah merasakannya sendiri. Dulu sebelum menjalani kursus, dia tidak memiliki banyak materi untuk diajarkan kepada anak asuhnya.
Alhasil, dia hanya berusaha mengajarkan apa yang dulu dipelajari bersama pelatihnya terdahulu. Padahal dia menyadari bagaimana melesatnya perkembangan sepak bola modern.
“Awal-awal melatih dulu saya juga sama, jadi saya hanya melatih apa yang saya dapatkan dari pelatih saya dulu. Jadi, kita harus merubah mindset kita sebagai pelatih,” ucap Kurnia Sandy.
Komentar