ACEHFOOTBALL.com — Kunjungan delegasi FIFA dan AFC usai sudah. Mereka sudah rampung menjalankan misinya di Indonesia. Kata mereka, apa yang mereka dapatkan akan dibahas kembali di rapat Komite Eksekutif FIFA pada 2 dan 3 Desember mendatang.
Delegasi FIFA dan AFC telah melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak sejak kedatangannya pada 2 November kemarin, mulai PSSI, Presiden Joko Widodo, PT Liga, dan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).
Usai menggelar serangkaian pertemuan itu, FIFA dan AFC akan membawa masalah ini dalam rapat Exco pada 2-3 Desember. Dalam pernyataanya, mereka juga akan membuat komite Adhoc.
FIFA dan AFC juga menegaskan bahwa reformasi sepakbola Indonesia harus tetap berada di bawah aturan Statuta FIFA. Namun pemerintah diperbolehkan sebagai pemangku kepentingan dalam proses reformasi tersebut.
Berikut pernyataan Kohzo Tashima:
Para delegasi FIFA dan AFC yang dipimpin oleh Mr. Kohzo Tashima (anggota Komite Eksekutif FIFA) dan juga Mr. HRH Pangeran Abdullah (anggota Komite Eksekutif FIFA) dan Mr. Mariano Araneta (anggota Komite Eksekutif AFC) melanjutkan pertemuan mereka hari ini dengan para pelaku kepentingan utama sepakbola Indonesia, termasuk perwakilan dari liga profesional, pemain profesional, dan wartawan olahraga.
Dalam setiap pertemuan, PSSI diwakili sekretaris jenderal. Delegasi senang dengan diskusi terbuka dan jujur selama pertemuan bilateral tersebut, yang menyoroti beberapa masalah yang sangat membutuhkan reformasi. Isu-isu ini akan secara resmi ditangani oleh komite ad-hoc yang akan segera dibentuk dan akan beroperasi di bawah kerangka peraturan FIFA, yang mengakui PSSI sebagai badan sepakbola di Indonesia
Pertemuan digelar hari ini adalah bagian dari misi dua hari delegasi ke Jakarta, yang termasuk pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada 2 November 2015. Sebagaimana dijelaskan kepada presiden, reformasi yang disepakati harus terjadi di bawah naungan Statuta FIFA, tapi pemerintah diperbolehkan sebagai pemangku kepentingan dalam proses.
Delegasi juga mencatat bahwa semua pemangku kepentingan sepakbola Indonesia, termasuk liga, pemain, media, dan pemerintah sepenuhnya mendukung untuk mengakhiri kebuntuan dalam sepakbola Indonesia. Delegasi akan mempresentasikan temuan-temuan mereka kepada Komite Eksekutif FIFA dalam rapat 2 dan 3 Desember 2015.
Sumber: dtksp
Komentar