Duka dunia sepak bola Aceh kian dalam. Kini, seorang pengawas pertandingan (PP) nasional, Ramli Luthan, meninggal dunia akibat sakit. Tadi pagi, pukul 09.00 WIB, jenazahnya dimakamkan.
Informasi yang diperoleh ACEHFOOTBALL.com, tadi sore dari anak almarhum Nurul Aulia Fitri menyebutkan, ayahnya menghembuskan nafas terakhir Kamis (30/7/2015) sore pukul 15.00 WIB di Rumah Sakit Fakinah Banda Aceh.
Selanjutnya, kata Nurul, jenazah sang ayah dibawa pulang ke Pidie untuk dimakamkan di Kampong Baro, Kecamatan Pidie. “Tadi pagi dimakamkan,” ungkap Nurul ketika dihubungi melalui jaringan telepon seluler.
Menurut dia, ayahnya meninggal dunia setelah seminggu lebih dirawat akibat komplikasi berbagai penyakit. “Terakhir diketahui akibat gagal ginjal, jadi penyakit ayah jadi sudah komplikasi, ada jantung, lambung dan lain-lain,” cerita Nurul.
Ramli Luthan, adalah PP nasional yang lahir pada 20 Agustus 1953. Dia meninggalkan seorang istri Nurmala serta dua putra dan tujuh puteri. “Kami semua sembilan bersaudara, sebenarnya ada 11 tapi dua sudah meninggal,” sebut dia.
Almarhum sosok yang tak asing lagi bagi pelaku sepakbola di tanah Rencong. Dia adalah satu dari dua PP Nasional asal Aceh yang bertugas di kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia dalam lima musim terakhir.
Rekannya dari Aceh yang punya tugas serupa adalah Nasruddin. Selain sebagai PP, Nasruddin juga menjabat sekretaris Askot PSSI Kota Banda Aceh. “Beliau senior saya,” ujar Nasruddin.
Kata dia, hanya ada dua orang dari Aceh yang pengawas pertandingan level nasional untuk Liga Super Indonesia atau ISL. Ramli adalah salah satu PP yang acap berdiri dipinggir lapangan dalam kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu.
“Kami sangat berduka atas berpulangnya Ramli Luthan. Beliau punya karier bagus di sepakbola sebagai perangkat pertandingan. Beliau berangkat dalam kondisi sepak bola lagi carut marut.” kenang Nasruddin.
Reporter: Suman
Editor: Indra AL