Investigasi FBI terhadap kasus korupsi di FIFA menjalar ke penyelenggaraan Piala Dunia 2014. Mereka menduga ada keterlibatan dari eks Presiden Federasi Sepakbola Brasil (CBF), Ricardo Teixeira, dalam kasus ini.
Seperti dikabarkan Guardian, FBI kini tengah menyelidiki hubungan antara Teixeira dan Sekjen FIFA, Jerome Valcke, yang belakangan juga diduga tersandung kasus suap senilai 10 juta dolar AS. Valcke diduga menransfer uang tersebut kepada eks Wakil Presiden FIFA, Jack Warner, untuk mengamankan Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010.
Dengan adanya dugaan penyuapan untuk mengamankan sejumlah negara menjadi tuan rumah, FBI pun melebarkan penyelidikan pada penyelenggaraan sejumlah Piala Dunia, termasuk Piala Dunia 2014 yang sudah berlangsung di Brasil, serta Piala Dunia 2018 di Rusia dan Piala Dunia 2022 di Qatar.
Penyelidikan tersebut dipusatkan pada proses bidding negara-negara kandidat tuan rumah Piala Dunia. Teixeira, yang ditunjuk menjadi ketua komite Piala Dunia 2014 sebelum akhirnya kabur ke Miami pada 2012, disebut suratkabar Brasil, O Estado de S Paulo, disinyalir punya hubungan erat dengan Valcke.
Pekan lalu, FBI menangkap sejumlah petinggi FIFA di sebuah hotel di Zurich, Swiss, menyusul dugaan kasus korupsi dan suap yang menyandung mereka. Sejauh ini, Teixeira belum termasuk orang yang dijadikan tersangka dalam kasus ini.
FBI melakukan penyelidikan setelah eks anggota Komite Eksekutif FIFA, Chuck Blazer, mengaku kepada mereka pada tahun 2013. Namun, baru pada Rabu (3/6) kemarin dokumen yang berisi pengakuan Blazer dipublikasikan.
Blazer dinyatakan bersalah atas korupsi pada tahun 2013. Dia juga punya pemasukan mencurigakan sebesar 11 juta dollar AS yang tak dilaporkan dan telah mangkir dari pembayaran pajak selama bertahun-tahun, sebagaimana diungkap Dinas Pajak AS (IRS).
Dalam pengakuannya, Blazer mengatakan bahwa dia pernah memfasilitasi penyuapan dalam proses bidding untuk Piala Dunia 1998. Ketika itu, dia disuap untuk membantu proses Maroko menjadi tuan rumah Piala Dunia. Namun, usahanya gagal dan hak untuk tuan rumah Piala Dunia ketika itu jatuh ke tangan Prancis.
Dia juga menyebut, dirinya dan sejumlah petinggi FIFA menerima suap dari kurun waktu 2004 hingga 2011 untuk membantu Afrika Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010.
sumber: detiksport
Komentar