Tim manapun yang ingin menjadi juara Indonesia Super League 2015, harus berhati-hati pada kekuatan Sriwijaya FC. Dengan dua pemain asing asal Mali dan satu dari Uruguay, Laskar Wong Kito akan jadi tim yang sangat kompetitif.
Saat ini, di depan, SFC bisa dibilang sudah memiliki trisula ampuh pada dua penyerang Patrich Wanggai dan Titus Bonai, plus Ferdinand Sinaga yang, meski berperan sebagai gelandang, terbukti ampuh menjebol gawang lawan. Ferdinand Sinaga sudah membuktikan kemampuannya di Persib Bandung dan gelar Pemain Terbaik ISL 2014.
Duo Mali, Abdulaye Maiga dan Morimakan Koita, yang sama-sama kelahiran Bamako dan berusia muda, akan membuat transisi serangan SFC bisa sangat membahayakan lawan. Apalagi, Koita sudah digembar-gemborkan lebih hebat dari Makan Konate, pemain Persib Bandung yang juga sama-sama kelahiran Bamako.
Koita di tengah akan sama berbahayanya seperti Ferdinand. Di Stade Malien sepanjang musim 2008-2014, midfielder berusia 24 ini mengemas 54 gol. Dan, seperti Konate, Koita juga pemain Timnas Mali.
Di barisan depan, kombinasi Wanggai, Tibo, dan Vaquerro juga akan jadi hantu menakutkan. Vaquerro, menurut gembar-gembor agennya, Nelson Sanchez, bisa lebih baik dari targetman Arema Cronus Cristian Gonzales sesama Uruguay.
Gonzales dan pemain Uruguay lainnya seperti Ronald Fagundez, Julio Lopez, dan Aldo Baretto, seluruhnya didatangkan Sanchez. Jadi, ia tahu kualitas semua pemain yang dibawanya.
Namun, apakah Vaquerro bisa membuktikan kebenaran ucapan Sanchez? Waktu yang akan membuktikan. Yang pasti, sebelum datang ke Palembang, Vaquerro, 28, sudah mengemas 13 gol sepanjang musim 2012-2014 di Santa Tecla. Ketika pindah ke CD Dragon, juga di tahun 2014, Vaquerro mencetak 1 gol dari 4 pertandingan.
Terakhir, di Huracan, sebelum terbang ke Indonesia, Vauerro mencetak 5 gol dari 6 pertandingan. Di SFC, Vaquerro tinggal membuktikan apakah ia bisa setajam di Huracan atau tidak.
Sumber: Sportanews
Komentar