ACEHFOOTBALL.net — Persita Tangerang mau tak mau harus kembali bersabar dengan situasi saat ini, yang belum jelas karena kompetisi masih tertunda hingga bulan depan, atau bahkan lebih dari itu.
Sesuai hasil pertemuan klub, PSSI, dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Yogyakarta, bahwa mereka setuju bahwa kompetisi musim 2020 tetap dilanjutkan di tengah pandemi virus corona.
Namun kelanjutan itu belum jelas, karena Kepolisian Republik Indonesia (Polri) belum memberikan izin kapan sepakbola akan dimulai, dan situasi ini diharapkan Persita Tangerang bisa diperjelas.
“Kemarin meeting keputusannya ternyata federasi juga belum bisa kasih jaminan bahwa kompetisi ini bisa dimulai bulan apa. Tentu dengan pilihan dimulai November, Desember atau Januari 2021, itu pun memberikan ketidakpastian pada klub-klub semua,” kata manajer Persita, Nyoman Suryanthara.
“Kami harapkan dalam waktu dekat ini PSSI mau pun LIB bisa memberikan keputusan yang ada jaminannya. Kita sama-sama tahu bahwa di bulan Desember ini ada Pilkada, jadi saya harap PSSI bisa memberikan jaminan kompetisi bisa dimulai,” sambung Nyoman menambahkan.
https://www.instagram.com/p/CGYkjvnlSfw/
Selain karena pandemi virus corona yang belum terkendali, alasan Polri ogah mengeluarkan izin adalah karena Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serenta di beberapa daerah. Pilkada sendiri baru diselenggarakan pada Desember nanti.
Besar kemungkinan kompetisi kembali gagal dijalankan pada bulan depan, namun Persita butuh kepastian soal hal tersebut sekarang juga. Kepastian dan kejelasan tentu akan membantu klub mengatur segala hal, termasuk kondisi psikis dari anggota tim.
“Ya tentu dampak yang negatifnya masalah mental pemain, kami di manajemen juga berpikir keras bagaimana caranya kami menjaga mental pemain dan asa-asa mereka, asa kami semua, bahwa kompetisi ini, khususnya tahun ini bisa diselenggarakan dengan baik.”
“Apapun nanti keputusan federasi, kami apresiasi pasti. Selama ini juga federasi sudah bekerja keras, mencoba bagaimana caranya supaya liga ini bisa dimulai. Tapi kita harus berpikir jernih juga. Kalaupun liga tidak bisa dimulai, pemain dan pelatih juga bisa kami maintain mereka dengan baik terutama kondisi dan mental mereka semua.”
“Kalau bicara kecewa, ini kami sudah tujuh bulan terombang-ambing tanpa ada keputusan. Sekarang sudah mendekati akhir tahun, akhirnya mesti legawa juga. Mau lanjut atau setop, nanti apapun pilihannya, klub-klub yang akan menjalaninya.”
“Apapun pilihannya, itu kami anggap pilihan terbaik. Kalau kecewa, mudah-mudahan tidak sih. Karena kami harus memikirkan juga, kalau manajemen kecewa, akhirnya bisa berdampak ke bawah-bawah. Jadi bagaimana caranya supaya kami bisa menghadapi situasi ini dengan kompak semuanya.”
| GOAL.COM
Komentar