ACEHSPORT — Seluruh atlet KONI Aceh yang sedang mengikuti Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua mengikuti rapid test virus korona (covid-19). Hasil test gelombang pertama, 60 atlet dipastikan negatif Covid-19.
Sekretaris Umum KONI Aceh M Nasir Sjamaun kepada Waspada, Rabu (22/4) mengatakan yang menjalani rapid test itu adalah atlet Pelatda sentralisasi yang berada di Banda Aceh dan Aceh Besar.
“Alhamdulillah, hasil rapid test atlet semua negatif Covid-19,” kata Nasir seraya menambahkan bahwa test terhadap 60 atlet dan pelatih itu berlangsung di ruang rapat KONI Aceh, kemarin.
Ia menambahkan, untuk rapid test tersebut, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh. “Untuk atlet Pelatda sentraliasi yang berada di Banda Aceh dan Aceh Besar jumlahnya 60 orang,” ujarnya.
Nasir menambahkan, sebelumnya KONI Aceh juga sudah menyalurkan hand sanitizer dan masker untuk atlet Pelatda PON yang sumbernya merupakan bantuan Yayasan Hakka Aceh. “Kita sangat konsen dengan atlet agar tetap sehat dan ikuti protokol cegah Covid 19 dalam pelaksanaan pelatda 2020,” ujar dia.
Di tempat yang sama, Ketua Pelatda KONI Aceh, Bachtiar Hasan menambahkan, untuk atlet Pelatda sentralisasi ada 86 orang yang cabang olahraganya masuh ketegori satu. “Sebagian mereka ada di daerah-daerah menjalani latihan sesuai protokol kesehatan selama wabah Covid-19,” ujar dia.
Makanya, tambah dia, tidak semua atlet dirapid test. “Yang menjalani rapid test hari ini yang berjumlah 60 atlet dan pelatih dari 15 cabor yang berasal dari Banda Aceh dan Aceh Besar,” kata dia seraya menambahkan, atlet di daerah juga akan menjalani hal yang sama.
Sebagai informasi, KONI Aceh sudah menggelar Pelatda sentralisasi yang sejak Rabu (16/4) lalu yang dibuka langsung ketua umumnya; H Muzakir Manaf. Pelaksanaan Pelatda bagi atlet menghadapi PON tetap berjalan dengan memperhatikan berbagai protokol pencegahan corona atau Covid-19.
Bachtiar menambahkan, Pelatda akan berlangsung enam bulan yang artinya akan berakhir pada 18 Oktober mendatang. Kategori pertama 86 atlet dari 15 cabang olahraga yaitu anggar (8 atlet), angkat besi & binaraga (3), atletik (8), biliar (1), kempo (2), menembak (5), muaythai (8), panahan (8), panjat tebing (3), pencak silat (3), renang (2), sepak bola (20), taekwondo (2), tarung derajat (12) dan wushu (1 atlet) .
Kategori kedua, cabang olahraga yang lolos tanpa medali, masa Pelatda enam bulan. Masing-masing satu bulan desentralisasi dimulai 20 Mei hingga 19 Juni. Sentralisasi empat bulan, dimulai 20 Juni hingga 18 Oktober 2020.
Kategori kedua 45 atlet dari 10 cabang olahraga yaitu bermotor (4 atlet), dayung (8), layar (1), rugby (24), selam (1), senam (1), sepak takraw (2), sepatu roda (2), terjun payung (1) dan judo (1 atlet).
Ia menyebutkan, “Apabila kondisi pandemi Covid-19 ini sudah dinyatakan aman, KONI Aceh akan mendatangkan pelatih dari luar negeri untuk menangani atlet cabang panahan dan muaythai,” katanya.
Komentar