ACEHFOOTBALL.net — Pilar Garuda Select asal Aceh Subhan Fajri menjadi salah satu pemain muda yang akan menerima sertifikat melatih dari federasi sepakbola Inggris atau FA. Pemuda asal Bireuen ini akan mengantongi sertifikaat kursus lisensi kepelatihan level 1.
Siapa Subhan Fajri?
Dikutip ACEHFOOTBALL.net dari berbagai sumber, dia adalah putra bungsu pasangan H Safwandi dan Hj Hadisah yang lahir pada 13 Mei 2003. Fajri adalah putra asli Gampong Ujong Blang, Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen.
Sejak usai dini dan remaja, ia bermain bersama SSB Banta Bina Kutablang, SSB Bijeh Mata Cot Raboe, dan SSB Putra Banna Peusangan. Setelah itu, Subhan membela SSB Posila Lhokseumawe dan SSB Putra Krueng Mane, Aceh Utara.
Fajri dkk berangkat ke Inggris pada Rabu, 9 Oktober 2019 hingga nanti tanggal 23 April 2020 akan menuntaskan programnya. Nama Subhan Fajri termasuk salah satu pemain yang paling diandalkan di tim Garuda Select season kedua.
Ia hampir selalu dimainkan dalam puluhan pertandingan yang dijalani tim Garuda Select. Subhan biasa beroperasi di sektor sayap permainan Garuda Select. Kecepatan yang ia miliki kerap menjadi andalan tim untuk menembus lini pertahanan lawan.
Tak cuma itu, Fajri juga dianggap sebagai, simbol dari spirit pantang menyerah. Fajri sejatinya bukan nama asing bagi tim pelatih yang dikepalai Des Walker dan Dennis Wise.

Pasalnya di angkatan yang pertama, Fajri pernah mengikuti proses seleksi. Sayangnya, tahun kelahiran Fajri (2003) kala itu belum memenuhi kualifikasi sebagai bagian tim.
“Tahun lalu, saya pernah mengikuti seleksi Garuda Select season pertama. Namun, saat itu Coach Des (sapaan Walker) bilang pada saya untuk mengikuti seleksi berikutnya,” kenang Fajri yang dikutip dari laman programgarudaselect.com.
Fajri yang kala itu mengikuti seleksi bersama Bagas Kaffa dan Bagus Kahfi mengaku sedikit memiliki kekecewaan lantaran tidak lolos seleksi. “Kecewa sih ada. Iri juga lihat teman-teman main,” sebutnya.
“Ingin juga masuk Garuda Select, tetapi saat itu hanya dapat menyaksikan teman-teman,” tutur penyerang kelahiran 13 Mei 2003 tersebut.
Tak patah arang, remaja yang sempat membela Timnas U-16 Indonesia Piala Asia U-16 di Malaysia September 2018 lalu itu kembali mengikuti seleksi Garuda Select season 2.
Semangatnya untuk mengikuti rangkaian program latihan dan pengembangan diri akhirnya membawa remaja bertinggi 167 cm tersebut lolos seleksi.
“Alhamdullilah! Keinginan saya masuk skuad Garuda Select sudah terwujud di season kali ini,” lanjut Fajri.
Fajri punya kebiasaan khusus yang biasa dilakukannya sebelum tidur, yakni menyaksikan kompilasi cuplikan bintang lapangan sebagai bahan pembelajaran.

Mimpi untuk bisa tampil di pentas tertinggi seperti sang idola pun terus dirajutnya bersama tim Garuda Select tahun ini.
Satu pesan yang kerap disampaikan pelatih pun terus terngiang di kepalanya, yakni bermainlah dengan sederhana dan sebisa mungkin tampil lebih baik dibandingkan sebelumnya.
“Kalau malam sebelum tidur, biasanya saya menonton aksi-aksi pemain favorit seperti Cristiano Ronaldo atau Neymar. Saya suka gaya bermain mereka yang cepat dan penuh dengan skill,” ucap Fajri.
“Selain itu, kalau keesokan harinya ada pertandingan, saya coba mengingat kembali arahan pelatih selama latihan,” kata dia.
| Diolah dari berbagai sumber
Komentar