ACEHFOOTBALL.net — Ada secuil cerita menarik dibalik suksesnya Arianto bersama Persita Tangerang yang promosi ke Liga 1 musim depan. Selain ada dua pemain Aceh asal Bireuen di satu klub, Arianto punya catatan tersendiri.
Dalam dua tahun belakangan, bintang terang Arianto mulai bersinar. Teranyar dia ikut promosi ke Liga 1 bersama Persita Tangerang. Sebelum itu yakni pada musim 2017, Arianto juga membawa Aceh United promosi ke Liga 2.
Meski sebagai tim promosi, pada musim pertamanya di Liga 2, Aceh United laju tembus ke delapan besar. Saat itu tercatat sebagai satu-satu tim promosi yang sukses terobos babak perempatfinal.
Tapi, tim yang diasuh Simon Elissetche gagal ke semifinal. Pasukan Sultan Iskandar Muda hanya finish di peringkat ketiga babak delapan besar. Kala itu ada perombakan besar di tubuh tim, akibat efek panjang dari kasus yang menjerat penasehat klub, Irwandi Yusuf. Akibatnya perahu Aceh United oleng.
Kini, Arianto bisa kembali tersenyum lebar. “Alhamdulillah, ini rahmat yang luar biasa buat saya dari Allah hingga bisa promosi di dua tim berbeda dengan kasta yang juga berbeda,” ujar Arianto.
“Karena pertama saya bisa membawa Aceh Unitet promosi ke Liga 2 di tahun 2017 dan Alhamdulillah saya keluar menjadi top score dengan delapan gol dan di tahun 2018 Liga 2, kami hampir promosi ke Liga 1, tapi ada sedikit masalah dengan tim.” urai Arianto.
Pemain yang memulai karier dari bawah ini mengaku, ambis promosi timnya musim 2018 tertunda. Tapi, secara pribadi dia adalah top skor tim dengan koleksi 10 gol.
“Tahun 2019 ini, bersama Persita promosi ke Liga 1. Ini adalah mimpi yang luar biasa. Pada sisi lain, saya sedikit sedih, karena tak bisa berkontribusi banyak buat tim, sebab saya lebih banyak berkutat dengan cedera,” urai dia.
“Cedera luka miniskus membuat saya hanya bisa berjuang lewat doa. Dan Alhamdulillah Allah mengabulkan doa saya untuk Persita ke Liga 1,”
“Harapan saya selanjutnya akan sangat bahagia jika suatu saat bisa membawa tim Aceh promosi ke Liga 1. Semoga impian dan cita cita saya itu terwujud suatu hari nanti. Aminnn,” ucap dia.
Sebagai pemain yang boleh dibilang memulai dari bawah, Arianto tak lupa dengan jasa para orang sekiling yang sudah mendukung kariernya. “Atas semua yang saya capai hari ini adalah berkat doa ibu. Pertama rasa syukur saya kepada Allah dan terima kasih tak terhingga untuk ibu dengan segala doanya yang luar biasa,” papar Arianto.
“Dan terima kasih saya juga buat pak Dahlan Yusuf yaitu pelatih saya di Persipura Gandapura yang benar benar mendidik saya tampa pamrih. Dia sangat berjasa dalam karir saya,” tambah Arianto.
Ia juga berterima kasih kepada Ade Zulfadli —salah satu anggota Exco PSSI Aceh asal Krueng Mane. Bang Adek — sapaan akrabnya, menurut Arianto cukup peduli dengan karier ayah satu anak itu.
“Bergabungnya saya ke Persita, dalam prosesnya juga ada keterlibatan bang Adek. Terima kasih buat semua doa yang luar biasa buat saya,” tutup dia terharu.
Nama — Arianto
Ibu — Fakriah
Ayah — Raden Insya (alm)
TTL — Blang dalam 11 Agustus 1991
Alamat — Alue Dua, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen.
Karir
2010 — Popda Bireuen
2011 — Bireuen United
2012 — Persikaba
2013 — PSSB Bireuen
2014 — PSSB Bireuen
2015 — Fatin Peusangan Raya
2016 — Pidie Jaya FC
2017 — Aceh United (Liga 3)
2018 — Aceh United (Liga 2)
2019 — Persita Tangerang (Liga 2)
Prestasi
2017 — Juara 3 Liga 3 2017
2017 — Top skor Liga 3; 8 gol
2018 — 6 Besar Top Skor Liga 2; 10 gol
2018 — Top skor tim Aceh United (10 gol)
2017 — Promosi ke Liga 2 bersama Aceh United
2019 — Promosi Ke Liga 1 bersama Persita Tangerang
Komentar