ACEHFOOTBALL.net — Aksi-aksi intimidasi suporter lawan ke kubu Persiraja membuat pelatih kepala Persiraja Hendri Susilo bingung. Hal tersebut tak baik untuk kemajuan sepakbola Indonesia.
Hal itu diungkapkan Hendri Susilo menjelang laga Persita versus Persiraja Banda Aceh, di Stadion Sport Center, Kelapa Dua Tangerang, Rabu (18/9/2019) petang ini.
Kata mantan pelatih PSPS Riau ini, seharusnya rival saat bertanding tidak perlu dibawa ke luar lapangan. Karena sepakbola bukan segalanya dalam kehidupan, tetapi harus bersosialisasi dan berteman di luar itu.
“Meskipun nggak semua suporter seperti itu. Kalau suporternya macam Arema mungkin lebih bagus ke depan, bisa menghasilkan keuntungan klub,” ungkap Hendri Susilo.
Menurut dia, ini sudah menjadi kultur yang tidak baik untuk kemajuan dunia sepakbola di Indonesia. Sepakbola sebenarnya harus menjadi pemersatu dari berbagai suku, etnis dan ras di Nusantara ini.
“Saya juga bingung, maksud saya begini, yang jadi masalah setelah pertandingan, apa maksud mereka. Selama 35 tahun main bola baru mengalami hal seperti itu, saya jadi pelatih dipukul. Maksud saya kalau sepakbola begini, nggak bagus,” tukasnya.
Kalau bermain di Banda Aceh, sebutnya, rival hanya ada di lapangan bola. Termasuk suporter tidak pernah ada yang menggedor mobil setelah pertandingan selesai.
Menyangkut dengan persiapan Persiraja bertanding dengan Persita Tengerang, sebut Hendri, semua pemain sudah siap untuk merumput dan sudah dipersiapkan segala hal agar bisa memetik hasil yang baik.
Persiraja bertanding besok tidak ada beban dan akan mengintruksikan bermain santai. “Jangan berpikir kalah, bermain saja seperti kita berlatih dan sudah saya kasih tau sama anak-anak,” tukasnya.
Harapannya pertandingan melawan Persita bisa berjalan dengan baik dan juga memetik hasil seperti yang diharapkan.
“Semua pemain Persita harus diwaspadai, kita main menghambat laju-laju serangan. Karena pemain Persita bertabur bintang dan tren sedang naik,” ujar pria yang akrab disapa Bejo itu.
Menjelang pertandingan tandang kontra Persita, Skuat Persiraja Banda Aceh mendapat teror dari oknum pendukung tuan rumah pada Selasa (17/9) pagi. Bus Persiraja dilempari telur oleh oknum pendukung Persita.
Peristiwa itu terjadi saat skuat Persiraja hendak balik ke hotel usai menjalani sesi ujicoba lapangan di Stadion Sport Centre, Kabupaten Tanggerang.
“Iya, kami diteror setelah latihan. Peneror itu naik motor dan ada yang pakai celana abu-abu SMA, bus kami dilempari telur,” ujar kapten Persiraja, Muklis Nakata.[dari berbagai sumber]
Komentar