ACEHFOOTBALL — Pagi tadi, suasana di Tanoh Rencong, Aceh sangat berbeda dari hari-hari sebelumnya. Obrolan di warung kopi tak lagi berkisah tentang politik atau cerita suksesnya gelaran AWSC 2017.
Semuanya tertuju ke dunia sepakbola. Semua orang masih gegap gempita bercerita tentang Aceh United. Sebuah klub semenjana yang fenomenal dengan status tim anyar Liga 2 musim 2018.
Ya, itulah Aceh United yang berhasil menduduki peringkat 3 Liga 3 musim ini. Semuanya menjadi bumbu manis usai menang lewat lesakan gol dari Arianto dan gol winger Assanur Rijal pada laga perebutan peringkat 3 di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara Minggu (19/12/2017) sore.
Hasil tersebut menjadi sempurna karena tim asuhan Ansyari Lubis dan Effendi HT ini juga promosi ke Liga 2 dengan sempurna, karena pemain terbaik dan topskor juga disabet pemain Aceh United. Pemain terbaik untuk Assanur Rijal dan topskor Arianto.
Perjalanan Aceh United untuk promosi ke Liga 2 memang begitu panjang dan melelahkan. Namun kegigihan anak-anak Aceh United serta semangat yang tak pernah luntur membuahkan hasil positif.
Aceh United mengawali Liga 3 Zona Aceh di Stadion Seribu Bukit, Gayo Lues, AUFC yang tergabung di Group C bersama Persada Abdya, Persal Aceh Selatan, Persat Aceh Tenggara, Persitas Takengon dan tuan rumah PSGL Gayo Lues.
Meski hanya diberitakan oleh media online dan akun Medsos sang manajer Sakdan Abidin, namun Laskar Iskandar Muda mampu meraih nilai sempurna dan keluar sebagai juara grup.
Mengawali babak 12 besar, tim milik Zaini Yusuf ini kembali berhasil menjadi juara grup setelah mengkandaskan PSAP Sigli dan Juang Bireuen FC.
Di babak semifinal AUFC kembali memperlihatkan mental yang luar biasa setelah menaklukan PSLS Lhokseumawe dengan kondisi tim Aceh United tanpa di dampingi pelatih Effendi HT.
Namun di babak final Aceh United di luar dugaan dialahkan Kuala Nanggroe dengan skor Tipis 1-0. Dengan hasil tersebut membuat AUFC harus melewati babak play-off jika ingin masuk ke 32 besar.
Mengawali babak play-off dengan percaya diri walau banyak pihak yang tak memprediksikan AUFC bakal lolos, namun pemain tak merasa minder. Semua cibiran dijadikan motivasi sehingga mereka lolos ke babak 32 besar Nasional.
Perlahan tapi pasti, Aceh United mampu menjadi juara grup B di babak 32 besar dengan nilai 7.
Publik Aceh tersentak ketika Aceh United mampu lolos ke delapan besar setelah mengalahkan PSDS Deli Serdang dengan skor 3-2, sedangkan tim Aceh lainya KNFC gagal melangkah ke fase berikutnya.
Di babak delapan besar dengan penuh perjuangan dan air mata, mendapat tekanan sepanjang laga dari suporter lawan, Aceh United mampu mengalahkan tim kuat Persibo Bojonegoro 2-1. Tekanan terus berlanjut setelah pertandingan berakhir bahkan jersey pemain AUFC juga dibakar fans Persibo.
Bertanding di tempat tidak netral pada babak semifinal melawan Persik Kendal, Aceh United takluk 2-1 dan gagal ke final Liga 3.
Berjuang serta kerja keras tanpa kenal lelah ditengah cibiran publik dan sepinya pemberitaan, akhirnya Aceh United berhasil menikmati hasil manis kerjanya, setelah di laga perebutan juara 3 mengalahkan PSAD Balikpapan dengan skor 2-0 dan promosi ke Liga 2.
Perjuangan memang tak akan khianati hasil. Begitu mungkin kalimat bijak yang layak disematkan atas penampilan Aceh United.
Penulis: Said Agoes
Komentar