ACEHFOOTBALL — Kegagalan Persada Abdya melaju ke final Liga 3 musim 2017 menyisakan catatan yang sudah tertahan 22 tahun lalu. Apa itu?
Pasukan Teungku Peukan kandas di semifinal usai kalah dalam sebuah pertarungan sengit menghadapi Kuala Nanggroe FC, Senin (21/8/2017) malam di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh.
Kekalahan itu yang membuat publik Blangpidie kecewa berat. Bukan tanpa alasan, sebab mereka berharap penantian 22 tahun silam terbayar lunas.
Pasalnya, pada tahun 1987, Persada juga pernah hampir ke grand final, tapi kalah dengan Persabar Meulaboh di Divisi II. Itulah alasannya kenapa kemarin malam ingin cetak sejarah ke final untuk pertama kalinya.
Masa itu, Persada Abdya diperkuat Edi Musriza, Heriyus, Arbianto, Misriadi. Namun Persada kemblai gagal catat sejarah.
“Sudah tiga tahun kami persiapkan tim ini. Tapi lihatlah wasit, benar-benar membunuh mimpi kami. Kapan bisa maju pembinaan bola di daerah kita,” tukas seorang official Persada.
Keluhan serupa juga diutarakan pelatih Sofyan. Kata dia, keberpihakan wasit yang salah dalam mngambil keputusan menjadi faktor kekalahan.
“Penalti itu masih bisa diperdebatkan.”
Reporter: Said Agoes
Editor: Indra
Komentar