ACEHFOOTBALL — Babak 12 Putaran Kedua Liga 3 Regional Aceh boleh dibilang sudah berakhir. Empat wakil sudah melaju ke babak semifinal yakni; Persada, PSLS, Aceh United dan Kuala Nanggroe FC.
Menariknya, ada empat grup di putaran kedua yaitu grup E berisi PSLS Lhokseumawe, Persimura Beureunuen dan PSAB Aceh Besar. Grup F ada Aceh Utara FC, PS Peureulak dan Persada Abdya.
Kemudian, Grup G ada Aceh United FC, PSAP Sigli dan Juang FC, lalu Grup H; Kuala Nanggroe FC, PSGL Gayo Lues dan Persidi Idi.
Dari empat grup tersebut, hanya di grup G yang terjadi dua kali kericuhan. Terayar adalah laga antara PSAP Sigli melawan Aceh United FC di Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh, Jumat sore, 18 Agustus 2017.
Laga ini terhenti dimenit 62 dengan skor sementara 0-3 untuk Aceh United. Kedua tim bertarung untuk merebut satu tiket lolos ke semifinal.
Kerusuhan terjadi pada menit ke 62, bermula ketika pemain PSAP Sigli, Samsuar ditekel keras oleh pemain Aceh United, M Fayrushi.
Namun, Aidil Azmi, wasit yang memimpin pertandingan tak memberi hukuman kartu kepada M Fayrushi. Keputusan ini tak diterima oleh pemain PSAP, sehingga pecahlah adu mulut.
Saat bersamaan, aksi saling dorong pun terjadi. Melihat suasana tak terkendali, wasit mengeluarkan kartu kuning kepada pemain PSAP Sigli, M Kausar.
Keputusan tersebut membuat pemain PSAP naik pitam dan mengejar wasit. Seketika terjadi tawuran yang dipelopori kubu PSAP.
Seketika petugas kepolisian dan TNI mengamankan sang pengadil dan dibawa ke ruang wasit. Pertandingan terhenti pada menit 62.
Selama laga terhenti 30 menit, mediasi dilakukan antara manajer kedua tim. Nyatanya, wasit mengaku tak bersedia melanjutkan pertandingan.
“Pertandingan sore hari ini ditunda, untuk kelanjutannya menunggu keputusan dari Komisi Disiplin PSSI,” kata panitia pertandingan melalui pengeras suara.
Saat laga dihentikan, Aceh United sudah unggul 3-0. Ketiga gol tersebut masing-masing diciptakan oleh Heni Musawir pada menit 16 dan 52 serta Kumeser Billy Mapahan menit 42.
Ini adalah kerusuhan kedua di Grup G. Sebelumnya justru melibatkan Aceh United yang berhadapan dengan wasit pada laga pembuka melawan Juang Bireuen FC beberapa hari lalu.
Kubu Aceh United melancarkan protes karena wasit menganulir gol mereka pada menit 90+1. Akibat protes ini, pelatih Aceh United dan offical diskor dua tahun oleh Asprov PSSI Aceh.
Imbang kubu Aceh United dirugikan oleh keputusan sepihak PSSI dengan menghukum dua tahun larang berkiprah di sepakbola untuk pelatih dan official tim.
Editor: Indra
Komentar