ACEHFOOTBALL — Kabar menghilangnya Pelatih PSBL Langsa, Amrustian, bukan isapan jempol belaka. Pelatih asal Medan itu memutuskan mundur, sebab tak tahan dengan kondisi di tim pelatih.
Hal itu terungkap dalam berita yang dirilis JUARA, Selasa (18/7/2017). Amrustian buka buka suara kenapa dia memutuskan memilih mundur sehari sebelum laga kandang melawan 757 Kepri FC di Stadion Langsa, Minggu (16/7).
“Saya tidak sanggup lagi kalau memiliki asisten yang tidak punya rasa tanggung jawab dengan tim. Ia tidak tidur di mes, tak mau diajak kerjasama.”
“Hingga ada sebuah hasutan ke pemain lokal tentang saya. Hal ini membuat saya tidak nyaman lagi untuk bekerja,” kata Amrustian.
“Terkesan ada yang terlalu berambisi menjadi pelatih di sini. Padahal, secara ilmu dan lisensi enggak punya,” pukasnya.
Kata Amrus, tingkah asisten yang demikian sudah mulai ia rasakan di pertandingan ketiga. Namun, mantan pemain PSMS Medan di era perserikatan ini masih mencoba berpikir positif dan yakin situasi akan berubah.
“Keputusan mundur ini juga disarankan istri dan keluarga. Saya menceritakan kepada mereka bagaimana situasinya,” ujar Amrustian.
Keputusan tegas ini ia ambil dengan harapan publik dan pengurus PSBL Langsa tahu apa yang menjadi persoalan sesungguhnya di klub tersebut.
“Saya prihatin dengan Ketua Umum PSBL Langsa. Saya pikir mulai, sekarang beliau akan berjalan sendirian,” tutur Amrustian.
Di bawah polesannya, posisi klub yang berjuluk Elang Biru, di klasemen Grup 1 Liga 2 musim 2017 tidak dapat dikatakan buruk. Mereka masih punya kans besar bersaing di putaran kedua untuk bertahan di Liga 2.
Bahkan, seandainya bisa memenangi laga terakhir putaran pertama kemarin, PSBL Langsa menyodok naik ke peringkat kedua.
Editor: Indra
Komentar