ACEHFOOTBALL — Tiga pemain Aceh tampil di final Piala Jenderal Sudirman di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Minggu (24/1/2016).
Kebetulan tiga pemain Aceh itu bermain untuk Naga Mekes — julukan tim asal Kalimantan Timur. Ketiganya adalah Syakir Sulaiman, Syahrizal Syahbuddin, dan Defri Rizki.
Tampil di partai puncak membuat ketiganya girang. Defri Rizki mengaku kondisinya sehat-sehat saja dan siap bermain di final. Mereka terus latihan seperti biasa, dengan cukup rileks jelang jelang final.
Selain latihan mereka bersantai di hotel, atau jalan-jalan, dan nongkrong malam hari. Tapi semuanya tetap diminta fokus persiapan final. Semua kekurangan mulai dibenahi secara pelan-pelan. Karena semua pasti ingin menjadi juara saat tampil di final.
“Ini prestasi yang bagus bagi kami karena sebelumnya di Piala Presiden hanya meraih juara IV. Kalau menjadi juara di Piala Sudirman akan menjadi sejarah baru bagi klub ini,” ujar pemain kelahiran Takengon, 10 Desember 1988.
Lalu, Syakir Sulaiman juga sangat bersemangat ingin bermain di final meski ada masalah sedikit dengan kaki kirinya akibat cedera engkel. Tapi sekarang mulai pulih dan sudah bergabung dengan pemain lain dalam latihan.
Ia berharap bisa benar-benar fit jelang final. Karena masih ada waktu beberapa hari lagi ini. “Yang penting sekarang tim sudah masuk final, dan ini menjadi sejarah baru bagi klub, apalagi kalau bisa juara,” ujar pemain kelahiran Bireuen, 30 September 1992.
Menurut Syakir, mereka tetap fokus persiapan menghadapi final meski dengan sangat enjoy dan tanpa tertekan. Selain latihan, ia juga bersantai dengan kawan-kawannya di penginapan dengan bermain game sepakbola. Pemain asal Bireuen ini kalau tidak ada latihan kadang juga memburu kuliner di Malang.
“Saya suka sepeti mie bakso, ketan duren, pecal khas Malang dan lain-lain. Sangat menikmati suasana di Kota Batu, Malang yang dingin,” ujarnya.
Sedangkan Syahrizal mengatakan, pemain berlatih sekali dalam sehari yang kadang pagi dan sore dengan durasi 1, 5 jam lebih. Latihan untuk mengembalikan kondisi fisik supaya lebih bugar lagi. Semua pemain dalam kondisi fit dan sangat bersemangat menghadapi final. Apalagi, masuk final dengan mengalahkan salah satu tim yang dijagokan menjadi juara.
Disela-sela latihan mereka menikmati suasana Kota Batu atau beristirahat di penginapan. “Tapi kami tetap fokus dan tak menganggap remeh Semen Padang,” ujarnya Alumni Paraguay kelahiran Bireuen, 2 Oktober 1993.
Editor: Indra
Komentar