Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) tak pernah lelah untuk menyuarakan agar pemangku kepentingan sepakbola di Indonesia untuk bersikap tegas, terkait masih banyaknya klub-klub profesional yang menunggak gaji pemain mereka.
Terlebih, kepada PSSI sebagai pemegang kebijakan maupun PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama.
Seperti diketahui, departemen lisensi yang dibentuk PSSI sedang melakukan verifikasi terhadap klub-klub peserta ISL 2015. “Bagi saya, sudah tiga tahun keterlaluan kalau mereka bilang bakal ada toleransi lagi. Nanti dibilang lagi, kalau kita mengikuti licensing tidak ada klub yang bisa bertanding. Itu artinya tidak ada niat klub untuk berbenah dong,” ucap Valentino Simanjuntak, CEO APPI.
Lebih lanjut, Valentino mengungkapkan pihaknya pun sudah siap untuk merilis kembali daftar klub-klub yang masih menunggak gaji pemainnya pada pekan depan. “Kami berharap dengan mengumumkan hal tersebut itu akan menjadi perhatian tim lisensi. Tapi kalau ada juga yang diloloskan, pasti akan kami kritisi,” ucap Valentino.
“Kami sudah tiga kali rilis, artinya belum ada perubahan yang terlalu signifikan. Contohnya Persija sudah ada, tapi yang baru dibayar hanya yang dipertahankan, sedangkan yang pindah klub belum dibayar,” paparnya.
Valentino menambahkan, untuk hal ini pihaknya tidak pandang bulu. Meski di klub tersebut terdapat Komite Eksekutif APPI, kalau klubnya masih menunggak gaji tetap harus tidak boleh mengikuti kompetisi. “Saya sudah bilang ke Bepe (Bambang Pamungkas, wakil presiden APPI), mau ada Bepe atau Greg sebagai Exco APPI di Persija dan tunggakan belum dibayar tetap tidak boleh main Persija,” tegasnya.
Rencananya, APPI akan kembali beraudiensi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Imam Nahrawi, dan Tim Sembilan terkait masalah klub yang masih menunggak gaji dalam waktu dekat. “Kami sudah ke BOPI juga sebelumnya,” pungkasnya.
Sumber: Bolaindo
Komentar