ACEHFOOTBALL — Muhammad Rafid Habibie dan Martunis bersua di akademi Sporting Lisbon, Portugal. Cucu mantan Presiden Indonesia ini sebelumnya menggembleng diri bersama Bali United.
Remaja 15 tahun itu sedang bisa trial di almamater Cristiano Ronaldo di Lisbon, Portugal. Apalagi di sina ada putra Aceh yang sudah hampir setahun menimba ilmu sepak bola.
Pemuda itu adalah Ia Martunis, bocah yang selamat dari beringasnya tsunami di Aceh pada 2004 silam. Ronaldo menitipkan anak angkatnya itu karena sepak bola memang menjadi cita-cita pemuda berusia 18 tahun tersebut.
Harapannya, suatu saat kelak Martunis bisa mewujudkan impiannya sebagai pesepak bola hebat, seperti ayah angkatnya.
Seperti dilansir CNN Indonesia, saat ditanya soal Martunis, Rafid rupanya sudah berapa kali berkomunikasi dengan pemain kelahiran Banda Aceh tersebut.
Menurut pengakuan Rafid, Martunis sangat senang dengan usaha cucu dari Bacharuddin Jusuf Habibie itu menempa diri di Sporting Lisbon. “Apalagi, ia merasa mendapat teman dari Indonesia,” ujar Rafid.
“Awalnya ia (Martunis) terkejut ada orang Indonesia yang mencoba seleksi di akademi Sporting Lisbon.”
Rafid mengaku banyak belajar dari seniornya itu yang sudah lebih dulu di Sporting Lisbon.
Rafid juga ingin membuktikan bahwa keluarga besar Habibie ada yang sukses pula di sepak bola. “Yang penting sekarang harus bekerja keras dulu. Jika sudah berhasil, tujuannya tentu membuat bangga keluarga dan bangsa Indonesia,” ungkapnya.
“Menurut saya, apapun profesinya, terpenting bisa mengharumkan nama bangsa. Termasuk juga di olahraga.”
Sebelumnya, kepada ACEHFOOTBALL.com Martunis mengatakan, dirinya memang sudah bertemu dengan Rafid. Tentu saja dia merasa senang punya teman baru dari daerah wilayah.
Sekitar enam bulan silam, sambung pria asal Tibang, Banda Aceh ini, ada juga orang Asia yang ingin trial di Sporting Lisbon. “Ada anak umur 12 tahun dari Timor Leste, saya sempat jumpa dengan bapaknya juga,”
“Saya sempat bicara dengan mereka, tapi sekarang sudah tidak bertemu lagi dengan mereka,” tutup pria kelahiran 2 Mei 1997 ini.
Editor: Indra
Discussion about this post