ACEHFOOTBALL.net — Persipura Jayapura nyaris batal tampil di level Asia, akibat kelalaian federasi atau PSSI dalam memahami kompetisi antarklub Asia. Dan, PSSI pun “dijewer” AFC akibat kesalahan elementer tersebut.
Menurut pengamat sepakbola nasional, Akmal Marhali kelalaian tersebut bukan pertama kali terjadi. “Ini bukan kasus pertama buat Persipura Jayapura,” tulis Koordinator Save Our Soccer (SOS) di akun instragram pribadinya. kemarin.
Kata dia, sebelumnya Persipura sudah tiga kali terjegal gara-gara kelalaian PSSI. “Pertama musim 2006 karena terlambat didaftarkan bersama bersama Arema FC ke Liga Champions Asia. Kedua, musim 2012 juga ke Liga Champions Asia,”
Lalu, sambung Akmal Marhali, ketiga, 2017, terlambat didaftarkan ke AFC Cup bersama Persib Bandung. “Menariknya semua keteledoran melibatkan pengurus PSSI dalam lingkaran sama yang harusnya sudah sangat paham mengelola sepakbola Indonesia,” tukas dia.
“Faktanya selalu menghadirkan masalah yang mencoreng nama Ketua Umum. Kali ini malah lebih ruwet. Untuk bisa menjadi wakil di Piala AFC, Persipura harus bekerja rodi menyiapkan syarat administrasi hanya sehari. Paling lambat sudah diserahkan Senin, 21 Desember 2020,”
Kemudian, menyiapkan formulir participating team agreement yang harus diisi dan ditanda tangani presiden klub, File power point terkait informasi klub, Formulir warna jersey, dan Sertifikat pencahayaan lampu stadion.
“Artinya bila rapat exco tak teledor, Persipura bisa menyiapkan semuanya dari 16 Desember,” urai Akmal.
Menurut dia, bukan PSSI namanya kalau tidak bikin kontroversi dalam setiap pengambilan keputusan. Ini problem akut selama dua dasawarsa terakhir. “Inilah kenapa sepakbola Indonesia jalan di tempat sementara negara lain sudah berlari jauh,”
“Ke depan PSSI dalam mengambil kebijakan terkait rule of the games harus benar-benar mempelajari dulu semua aturan/regulasi yang ada agar tidak salah dalam memutuskan,” saran komentator sepakbola ini.
Seperti diketahui, PSSI akhirnya menganulir keputusannya soal wakil di AFC Cup. Posisi Persija Jakarta yang dalam rapat Komite Eksekutif pada 16 Desember 2020 ditetapkan mendampingi Bali UNited digantikan Persipura yang berdasarkan regulasi lebih berhak mendapatkannya.
Kemudian, AFC mengingatkan ke PSSI agar menunjuk wakil sesuai dengan manual kompetisi antar-klub Asia. “AFC memahami maksud dan tujuan PSSI yang memilih Persija Jakarta sebagai runner up Piala Indonesia 2018/2019. Tapi, AFC ingin klub yang bermain di AFC Cup 2021 sesuai Entry Manual AFC Club Competition 2021 terkait Sporting Criteria,” kata Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi.
Komentar