ACEHSPORT — Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh, H Muzakir Manaf secara resmi menutup pelaksanaan pemusatan latihan daerah (Pelatda) PON XX Papua, Kamis (17/12) di GOR KONI setempat.
Penutupan Pelatda PON 2020 ini dihadiri para atlet serta pengurus masing-masing cabang olahraga. Selain itu, turut hadir Ketua Harian KONI Aceh H Kamaruddin Abu Bakar, Sekum M. Nasir, SIP, MPA, Bendum Kennedi Husen serta pengurus teras lainnya.
Dalam pidato penutupan pria yang akrab disapa Mualem ini mengatakan, KONI Aceh sudah merancang program pemusatan latihan daerah atau Pelatda di tahun 2020. “Program ini telah dimulai sejak awal tahun 2020 dengan masa pelatda sesuai dengan prioritas masing-masing cabang olahraga,” kata dia.
Disebutkan, untuk pelaksanaan Pelatda PON di tahun 2020, KONI Aceh telah berusaha semaksimal mungkin mengalokasikan anggaran, agar persiapan atlet, pelatih dan panitia berjalan sesuai target yang ditetapkan.
“Pada kesempatan ini saya ingin menekankan kembali kepada para atlet, pelatih dan panitia agar bekerja maksimal untuk mewujudkan tujuan tersebut,” ujar mantan Wagub Aceh yang akrab disapa Mualem ini.
Dikatakan, di akhir tahun 2020 ini, para atlet dan pelatih yang selama ini dibina oleh KONI Aceh untuk sementara waktu dikembalikan, atau dipulangkan ke pengprov masing-masing cabang olahraga.
Selama berada di Pengprov, sambung Mualem, dia menegaskan agar proses pembinaan yang selama ini dilaksanakan oleh KONI tidak terputus selama berada di bawah pengawasan masing-masing induknya.
“Kami berharap agar Pengprov tetap melanjutkan pembinaan bagi atlet dan pelatih sambil menunggu Pelatda KONI Aceh dilaksanakan kembali pada Januari tahun 2021.” seru Mualem.
Sementara Ketua Pelatda KONI Aceh 2020, H Bachtiar Hasan mengatakan, pihaknya bersama tim monitoring dan evaluasi (Monev) sudah “mengantongi” banyak catatan selamat Pelatda berlangsung.
“Semuanya laporan sudah dibukukan dan sudah kita serahkan kepada Ketua Umum KONI Aceh. Semua kekurangan pada Pelatda 2020 akan kita perbaiki di Pelatda 2021 yang bakal berlangsung selama 9 bulan,” ungkap Bachtiar.
Disebutkan, dalam gelaran Pelatda, KONI Aceh menetapkan dua kategori, yaitu: kategori pertama, cabang olahraga yang lolos dengan perolehan medali dengan masa Pelatda 10 bulan, yaitu; 4 bulan Pelatda Desentralisasi yang dimulai dari tanggal 17 Februari – 18 April 2020 dan 6 bulan Pelatda Sentralisasi, yang dimulai pada tanggal 19 April – 18 Oktober 2020.
Kata dia, Pelatda ini diikuti oleh 15 cabang olahraga, yaitu: anggar (8) atlet, angkat besi (3), Atletik (8), biliyard (1), kempo (2), menembak (5), muaythai (8), panahan (8), panjat tebing (3), pencak silat (3), renang (2), sepak bola (20), taekwondo (2), tarung derajat (12), dan wushu (1) atlet.
Lalu, sambung Bachtiar, kategori kedua, cabang olahraga yang lolos tanpa medali dengan masa pelatda 7 bulan, terdiri dari; 1 bulan Pelatda Desentralisasi, yang dimulai dari 20 Mei -18 Oktober 2020 dan 4 bulan Pelatda Sentralisasi yang dimulai pada 20 Juni – 18 Oktober 2020.
Kategori ini diikuti oleh 10 cabang olahraga, yaitu; bermotor (4), dayung (8), layar (1), ruby (24), selam (1), senam (1), sepak takraw (2), sepatu roda (2), terjun payung (1), dan judo (1).
Seperti diketahui, KONI Aceh telah berhasil meloloskan 131 Atlet dari 25 cabang olahraga ke PON XX Papua yang akan digelar pada Oktober 2021 nanti.
| WSP
Komentar