ACEHFOOTBALL.net — Asisten pelatih Istanbul Basaksehir, Pierre Webo, menjadi korban rasialisme di laga timnya kontra Paris Saint-Germain (PSG) pada matchday terakhir Liga Champions 2020/21. Dampaknya, pemain kedua kubu mogok tanding.
Pertandingan yang berlangsung di Parc des Princes itu dihentikan pada menit 14 dan dinyatakan berhenti pada menit 23. Hal ini berpunca ketika Sebastian Coltescu, wasit keempat di laga yang digelar Rabu (9/12/2020) dini hari WIB itu.
Ia yang bikin ulag dengan meminta wasit utama, Ovidiu Hategan, agar Pierre Webo diganjar dengan kartu merah, tetapi memakai kata-kata rasialisme dalam Bahasa Rumania.
✊🏿 ✊🏻 We are a family! #NoToRasicm https://t.co/GO1uaZcnyb
— RAMS Başakşehir (@ibfk2014) December 9, 2020
Kata itu adalah “Negru” atau “Hitam” jika diterjemahkan. Sontak, hal tersebut memicu reaksi protes keras dari sejumlah pihak, termasuk dari striker Basaksehir, Demba Ba.
Ini jelas merupakan pengalaman buruk bagi Webo yang baru memasuki dunia kepelatihan sejak 2019. Sebelumnya, pria 38 tahun itu adalah pemain berbakat dari Kamerun.
Pierre Webo terlahir dengan nama lengkap Pierre Achille Webo Kouamo di Bafoussam, Kamerun, pada 20 Januari 1982. Sepanjang kariernya, ia malang melintang di sepakbola Eropa dan mengabdi untuk Timnas Kamerun.
Namun sebelum ke Eropa, Webo yang seorang striker itu sempat membela klub Uruguay, Nacional. Petualangan pertamanya di Eropa adalah membela klub Spanyol, Osasuna (2003-2007); dan sempat pula dipinjamkan ke Leganes (2003).
Usai dari klub yang berbasis di Pamplona itu, Webo hijrah ke Balearic Islands untuk membela Real Mallorca (2007–2011). Pada musim terakhirnya, dia berperan penting menggagalkan Real Mallorca terdegradasi.
✊🏻✊🏿 NO TO RACISM | #Respect pic.twitter.com/Ic1BzfANoi
— RAMS Başakşehir (@ibfk2014) December 8, 2020
Berkat itu, Webo sebetulnya sempat ingin dipertahankan lebih lama oleh Real Mallorca. Akan tetapi, karena alasan keluarga, dia memilih hengkang dan tujuan berikutnya adalah Istanbul Basaksehir (2011-2013).
Jadi, memang bukan baru-baru ini saja Webo berurusan dengan Basaksehir. Namun, ada tiga tim Turki lain, selain Basaksehir, yang pernah dibelanya, yakni Fenerbahce (2013–2015), Osmanlispor (2015–2017), dan Gazisehir (2017–2018). Klub pertamanya, Nacional, menjadi klub terakhir yang dibelanya (2018).
Untuk negaranya, Pierre Webo membela Timnas Kamerun selama 2003-2014. Total, dia mencetak 19 g0l dari 58 laga. Momen spesial dalam kariernya adalah mencetak hattrick kala Kamerun menang atas Pantai Gading di kualifikasi Piala Dunia FIFA 2006.
Komentar