ACEHFOOTBALL.net — Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, mengungkapkan bahwa ketidakjelasan jadwal lanjutan Liga 1 2020 tak berpengaruh terhadap gaji pemain dan pelatih.
Menurut Alberts, dia beserta staf pelatih dan pemain Persib Bandung tetap dipenuhi haknya oleh manajemen. Alberts pun memuji sikap profesional manajemen Persib.
Ia menilai sikap yang ditunjukkan manajemen membuat seluruh elemen tim Persib tetap merasa tenang dan nyaman meski kelanjutan kompetisi belum jelas. “Tidak ada pengaruh, kami tetap dibayar sebesar 50 persen sesuai dengan peraturan yang dibuat PSSI, dan klub kami juga profesional,” kata Alberts di Stadion GBLA, Senin (19/10/2020).
“Manajemen kami memiliki sikap yang profesional untuk menyikapi itu, karena itu kami juga tetap berlatih, jadi semua tetap normal,” ucap dia.
Pelatih berkebangsaan Belanda itu mengaku tak masalah gajinya dipotong separuh. Menurut Alberts, uang bukanlah segalanya. Profesionalitas dalam bekerja tak selamanya diukur oleh materi.
Ada hal-hal yang lebih krusial, salah satunya soal kenyamanan. Terlebih lagi, manajemen Persib memberikan kepercayaan penuh kepada dirinya untuk menukangi tim.
Selain itu, Alberts juga melihat gairah masyarakat Bandung terhadap sepak bola sangatlah tinggi. Oleh karena itu, Alberts merasa sangat nyaman bekerja di tim berjulukan Maung Bandung tersebut. “Uang bukanlah segalanya. Bagi saya, merupakan sebuah kebanggaan bisa menjadi pelatih di Persib Bandung,” kata Alberts.
“Kepercayaan penuh diberikan, dan budaya maupun masyarakat di Bandung juga membuat saya senang bisa tinggal di sini,” tutur Alberts yang juga mantan pelatih PSM Makassar itu.
Ia memastikan, meski kelanjutan Liga 1 2020 belum jelas, Persib tetap melanjutkan program persiapan menghadapi kompetisi. Alberts sudah menyusun program persiapan agar Supardi Nasir dkk siap tempur menghadapi kompetisi yang kemungkinan baru akan bergulir pada Januari 2021.
“Seperti yang saya katakan, kami fokus memulai liga pada Januari dan saat ini agenda latihan berdasarkan itu.”
“Jadi, kami perlu untuk serius dalam melakukan persiapan dan menaikkan intensitas maupun volume latihan,” ujar Alberts.
Seperti diketahui, hingga saat ini kejelasan soal lanjutan kompetisi sepak bola profesional Indonesia memang belum menemui titik terang. Sempat akan dilanjutkan pada Oktober 2020, akan tetapi rencana tersebut urung terlaksana.
Pasalnya, pihak kepolisian enggan mengeluarkan rekomendasi izin penyelenggaraan pertandingan lantaran grafik penyebaran virus corona di Indonesia masih tinggi.
PSSI sempat membuat opsi kompetisi akan dilanjutkan pada 1 November 2020. Akan tetapi, opsi tersebut pun tampaknya sulit terealisasi. Begitu pula dengan opsi menggelar kompetisi pada awal Desember 2020.
Hal tersebut dikarenakan pada akhir tahun ini akan digelar Pilkada di sejumlah daerah di Indonesia. Kepolisian pun sudah membuat maklumat tidak akan mengeluarkan izin keramaian selama masa Pilkada.
Melihat situasi dan kondisi tersebut, paling memungkinkan adalah menggelar kompetisi setelah Pilkada. Alternatif lain adalah menjalankan opsi ketiga, yaitu menggulirkan kompetisi pada 1 Januari 2021 dengan menggunakan format wilayah.
| KOMPAS.COM
Komentar