ACEHFOOTBALL.net — Pola makan tak sehat pemain sepakbola Indoensia sedang menjadi trending. Sejumlah pengamat, pemerhatian dan semua stakeholder sepakbola angkat bicara. Bagaimana komentar mantan pelatih Timnas U-19, Fakhri Husaini?
Dikutip Football Aceh dari detiksport.com, Fakhri Husaini menyebutkan, hal itu memang bukanlah masalah baru dan memang harus jadi perhatian serius.
Perhatian akan makanan tak sehat pemain Indonesia secara khusus kembali menjadi sorotan publik sejak kedatangan Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu sempat mengungkapkan rencananya untuk memperbaiki nutrisi pemain Timnas Indonesia.
Tapi belakangan ini sejumlah pemain Indonesia belakangan ini malah menjadi sorotan karena posting lagi asyik mengonsumsi makanan tak sehat di media sosial. Shin Tae-yong sendiri bukan pelatih asing pertama yang memerhatikan masalah ini ketika menangani Timnas Indonesia.
Pada akhirnya masalah ini terus berulang karena kebiasaan pemain-pemain Indonesia yang sudah terlanjur mengakar. Sebagai mantan pemain yang juga pernah menangani timnas Indonesia di beberapa level usia, Fakhri Husaini mengakui bahwa kebiasaan pola makan semacam itu sudah menjadi kebiasaan sejak saat ia masih aktif bermain.
“Tentu ini masalah budaya bahwa sebagian besar pemain sepak bola Indonesia, bahkan sejak dari saya main di Timnas,” kata pelatih asal Aceh yang bakal menangani tim sepakbola PON Aceh pada Januari 2021 nanti.
“Ini masalah yang cukup serius dan kerap menjadi perhatian, terutama bagi pelatih asing. Apa yang dilakukan Shin Tae-yong ini juga pernah dilakukan pelatih asing. Makan gorengan pernah pantang juga buat kami,” ujarnya menambahkan.
Fakhri Husaini juga menyebut pemain Indonesia minim pengetahuan manfaat makanan yang baik. Kebanyakan pemain juga lebih mementingkan seleranya masing-masing ketimbang manfaat makanan sehat.
BACA JUGA: Diari Akmal: Perlu Edukasi Nutrisi Sejak Dini
Pelatih kelahiran Aceh yakin bahwa menjaga pola makan butuh kesadaran ke individu masing-masing. Jika sadar dengan pekerjaannya, pesepakbola Indonesia seharusnya bisa menahan diri dari godaan yang bisa merusak kariernya.
“Cara berpikir pemain kita bukan manfaat yang dia makan ke tubuh, tetapi rasanya, selera. Buat mereka makan yang nggak enak rasanya bisa ditolak meski penting dan bermanfaat ke tubuh,” tuturnya.
“Dari rumah harus diatur pola makan sehat jangan berpikir makanan sehat seolah-olah mahal. Dengan biaya murah bisa juga buat makanan sehat, misal sayur bening. 4 sehat 5 sempurna juga nggak mahal,” ucapnya.
“Pemain harus punya kesadaran bahwa apa yang mereka makan itu akan menentukan usia produktif mereka, masa depan kelangsungan karier. Tapi memang, ketika banyak lemak santan masuk, itu masalah, nggak cuma buat atlet saja,” ucap mantan gelandang Timnas Indonesia ini.
| DTK
Komentar