ACEHFOOTBALL.net — Acehfootball Foundation bekerjasama dengan Jong Aceh FA menggelar turnament usia dini untuk pemain kelahiran 2008-2009. Ada delapan tim yang ambil bagian dalam turnamen ini.
Ketua Panitia turnament ini Khairuddin ST menyebutkan ada delapan tim di Banda Aceh dan Aceh Besar yang ambil bagian. “Sebenarnya kita undang semua tim yang ada di Banda Aceh, tapi banyak yang tak bisa ikut karena minim persiapan latihan,” katanya.
“Bahkan ada tim yang mengundurkan diri, karena beberapa pertimbangan. Pada intinya semua SSB yang memenuhi syarat sudah kita undang. Alhamdulillah ada delapan tim untuk sesi pertama ini,” ujar Khairuddin.
Ke delapan tim tersebut adalah; Jong Aceh Oranje, SSB Rampagoe, PSAN Junior, Talenta Aceh. Empat tim ini tergabung di Grup A. Sedangkan di Grup B ada, SSB Barona, PSKB Cot Preh, Talenta Persima dan Jong Aceh Black.
Founder Jong Aceh FA, Teuku Ade Ferdian mengatakan, pihaknya berharap turnament ini berjalan lancar sesuai rencana. “Harapan kita semua agar gairah sepakbola usia dini dan usia muda di Banda Aceh/Aceh Besar tetap terjaga,” ucap dia.
“Tujuan kita menggelar turnament ini adalah untuk menggairahkan kembali sepakbola usia dini yang telah mati suri selama lebih dari 3 bulan sejak pandemi Covid-19,” tutur pelatih lisensi C AFC ini.
Dia menambahkan, dalam New Normal Tournament ini, pihaknya menerapkan aturan ketat serta tetap memperhatikan protokol kesehatan yang sudah diterapkan pemerintah.
“Kami akan menerapkan protokoler kesehatan yang sangat ketat, diantaranya, pengecekan suhu tubuh sebelum pertandingan, cuci tangan sesering mungkin di tempat yang telah disediakan oleh panitia,”
“Tidak bersalaman sesama pemain/wasit, semua pemain/official/panitia wajib memakai masker kecuali pemain yang sedang bertanding. Menjaga jarak duduk yang akan dipandu oleh panitia,” tutur Coach Ade.
Perwakilan Acehfootball Foundation, Munawardi, SH menambahkan, dengan tetap menuruti protokol kesehatan, diharapkan turnamen ini menjadi salah satu upaya membangkitkan semangat anak-anak.
“Bayangkan kalau anak-anak terus-terusan di rumah, asyik bermain game dan lainnya. Tentu membuat mereka bosan. Di tengah kondisi pandemi begini, saya pikir anak-anak juga perlu berolahraga,” ujar dia.
“Kenapa sepakbola, karena mayoritas mereka sangat menggandrungi olahraga ini. Jadi kita biarkan anak-anak bersenang-senang di lapangan dengan olahraga yang mereka sukai. Apali ini bernilai positif,” sebut Munawardi.
Disebutkan, pada sisi lain turnamen ini juga menjadi pintu edukasi buat mereka. Apalagi selama turnamen ini berlangsung panitia, menerapkan protokol kesehatan, baik di bench pemain hingga di tempat penonton. [a]
Komentar