ACEHFOOTBALL.net — Mantan pelatih tim Nasional asal Aceh Fakhri Husaini menyatakan kesiapannya melatih tim sepakbola PON Aceh. “Bismillah, Insya Allah,” kata mantan gelandang tim nasional ini.
Sejak beredar kabar kemarin siang, nama Fakhri ramai dibicarakan warganet alias netijen. “Ini sudah benar, sudah kembali ke kampung, provinsi Aceh. Semoga niat dan keringat serta tanggung jawab moral abang menjadi catatan amalan kelak,” tulis pemilik akun alexisnovsnotis.
Saat berita ini tayang sudah dua jam lalu, akun instagram pribadi Coach Fakhri membuat postingan yang mengamini bahwa dirinya akan melatih Akhirul Wadhan dkk. “Bismillah, Insya Allah,” tulis pelatih asal Lhokseumawe ini.
Manajer tim Sepakbola PON Aceh Agusti kepada wartawan, Jumat (12/6/2020) di Banda Aceh menyebutkan, kepastian eks pelatih Pupuk Kaltim ini meracik anak-anak tanah Rencong. “Ya sudah jadi Fachri melatih tim Aceh, penentuannya masih menunggu covid-19 ini,” ujar Gusti.
Dia menyebutkan, mantan pelatih Tim PON Kaltim ini nantinya akan dibantu tiga pelatih lain, Azhar, Mukhlis Rasyid dan pelatih kiper Eddy Gunawan. Ketiganya berjasa mengantar Tim Sepakbola Aceh lolos ke PON.
Gusti menambahkan, kesepakatan kontrak Fachri langsung dengan KONI Aceh. “Kita hanya melakukan pendekatan pribadi dan diajukan ke Asprov PSSI Aceh. Alhamdulillah langsung setuju,” papar Gusti.
“Kita berharap dengan adanya Fachry menjadi penambah semangat untuk kemajuan anak-anak Aceh agar serius latihan dalam sepakbola semakin baik dan maju,” ujar Agusti lagi.
Sebelumya dalam sejumlah berita media daring, Fakhri mengungkapkan, jika dia akan merasa posisinya saat ini mirip dengan Shin Tae-yong, yaitu “menggusur” pelatih sebelumnya yang sudah mencapai target.
“Saya jadi ketawa sendiri. Ini kasusnya sama seperti saya. Waktu Pra PON posisinya sama kayak saya saat Kualifikasi Piala Asia U-19 2020,” kata dia beberapa waktu silam.
“Di Pra PON yang bawa tim Aceh sampai lolos ke PON 2020 di Papua adalah coach Azhar, pelatih lokal. Sama seperti saya yang membawa timnas lolos ke Piala Asia (U-19 2020). Tapi ketika tim ini lolos, pengurus (Asprov Aceh) justru meminta saya untuk menjadi pelatih,” tukas pelatih berusia 54 tahun ini.
Tak mau pelatih lama mengalami apa yang ia rasakan, Fakhri mencoba mengambil langkah terbaik dalam proses menerima tawaran tersebut.”Saya merasa jika saya menerima begitu saja maka saya merasa menzalimi pelatih dari Aceh itu,”
“Karena saya merasakan hal itu (tergantikan). Saya tak mau berbuat yang sama kepada teman-teman saya. Saya tidak mau menzolimi pelatih yang sukses membawa timnya yang lolos,” ucapnya.
Namun, Fakhri merasa lebih tenang lantaran coach Azhar justru senang jika Fakhri bergabung bersama mereka di tim pelatih. Sementara itu, saat ini Fakhri belum bisa memutuskan apakan bisa mengambil tawaran tersebut atau tidak.
Komentar