ACEHFOOTBALL.net — Mantan pelatih tim Nasional asal Aceh Fachri Husaini sudah disiapkan untuk melatih tim sepakbola PON Aceh. Mantan gelandang tim nasional ini merasa seperti Shin Tae-Yong.
Kepastian eks pelatih Pupuk Kaltim ini diutarakan oleh Manajer tim Sepakbola PON Aceh Agusti kepada wartawan, Jumat (12/6/2020) di Banda Aceh. “Ya sudah jadi Fachri melatih ke Aceh, penentuannya masih menunggu covid-19 ini,” ujar Gusti.
Kata Gusti, saat ini anak-anak sedang masuk pelatda sentralisasi 19 Juni di Lhokseumawe selama satu bulan. Direncanakan pihaknya akan melakukan tur keliling Aceh berujicoba dengan tim daerah, agar para pemain tak jenuh.
“Nanti mereka akan dikumpulkan lagi, karena selama corona ada beberapa pemain yang terpencar latihan di daerah masing-masing. Paling banyak ada di Banda Aceh, 6 Lhokseumawe 3, Langsa 3 Aceh Selatan 2 dan Aceh Singkil 1,” ujar dia.
Dia menyebutkan, pihaknya tetap memantau pemain latihan di masing-masing daerah sehingga tidak fakum atau berhenti latihan. “Para pemain memberi laporan kepada pelatih yang materinya sudah disiapkan,” sebutnya.
Dia menyebutkan, mantan pelatih Tim PON Kaltim ini nantinya akan dibantu tiga pelatih lain, Azhar, Mukhlis Rasyid dan pelatih kiper Eddy Gunawan. Ketiganya berjasa mengantar Tim Sepakbola Aceh lolos ke PON.
Gusti menambahkan, kesepakatan kontrak Fachri langsung dengan KONI Aceh. “Kita hanya melakukan pendekatan pribadi dan diajukan ke Asprov PSSI Aceh. Alhamdulillah langsung setuju,” papar Gusti.
“Kita berharap dengan adanya Fachry menjadi penambah semangat untuk kemajuan anak-anak Aceh agar serius latihan dalam sepakbola semakin baik dan maju,” ujar Agusti lagi.
Sekretaris Umum KONI Aceh Nasir Sjamaun menyambut baik kesediaan Fachri melatih anak Aceh. Kata dia, hal ini menjadi peluang bagus untuk kemajuan sepakbola yang ditangani pelatih nasional.
“Saya sangat mendukung dan kita harapkan Asprov PSSI Aceh lebih giat lagi dalam memajukan semua klub sepakbola seluruh Aceh,” kata Nasir.
Sebelumya dalam sejumlah berita media daring, Fakhri mengungkapkan, jika dia akan merasa posisinya saat ini mirip dengan Shin Tae-yong, yaitu “menggusur” pelatih sebelumnya yang sudah mencapai target.
“Saya jadi ketawa sendiri. Ini kasusnya sama seperti saya. Waktu Pra PON posisinya sama kayak saya saat Kualifikasi Piala Asia U-19 2020,” kata dia beberapa waktu silam.
“Di Pra PON yang bawa tim Aceh sampai lolos ke PON 2020 di Papua adalah coach Azhar, pelatih lokal. Sama seperti saya yang membawa timnas lolos ke Piala Asia (U-19 2020). Tapi ketika tim ini lolos, pengurus (Asprov Aceh) justru meminta saya untuk menjadi pelatih,” tukas pelatih berusia 54 tahun ini.
Tak mau pelatih lama mengalami apa yang ia rasakan, Fakhri mencoba mengambil langkah terbaik dalam proses menerima tawaran tersebut.”Saya merasa jika saya menerima begitu saja maka saya merasa menzalimi pelatih dari Aceh itu,”
“Karena saya merasakan hal itu (tergantikan). Saya tak mau berbuat yang sama kepada teman-teman saya. Saya tidak mau menzolimi pelatih yang sukses membawa timnya yang lolos,” ucapnya.
Namun, Fakhri merasa lebih tenang lantaran coach Azhar justru senang jika Fakhri bergabung bersama mereka di tim pelatih. Sementara itu, saat ini Fakhri belum bisa memutuskan apakan bisa mengambil tawaran tersebut atau tidak.
“Pasalnya, statusnya sebagai karyawan PT Pupuk Kaltim, tidak bisa sesukanya menerima tawaran. Semua harus dapat izin dari Pupuk Kaltim,” ungkap Fachri lagi.
Komentar