Atlet cantik itu hobi memanah. Namanya Yosi Amona. Ia mengenal panahan sejak remaja. Dia seorang dari banyak atlet panahan perempuan di Aceh. Sejak empat tahun belakangan, ia menemukan passionnya di bidang olahraga sunnah ini.
“Awalnya hanya sekadar tahu sejak umur 18 tahun, mulai aktif berlatih sejak mulai kuliah. Alhamdulillah, selama ikut latihan cukup menyenangkan,” kata Yosi — panggilan akrabnya, Selasa (19/5/2020) kepada ACEHFOOTBALL.net.
Saat ini, Yosi tergabung di Sagena Archery Club Banda Aceh. Gadis yang mengidolai pemanah Ki bo Bae. Dia atlit recurve dari Korea Selatan. Yosi ini sulung dari tiga bersaudara yang lahir dari pasangan Didik dan Melindawati.
Lajang kelahiran Lhokseumawe, 29 Maret 1998 ini sedang menuntut ilmu al-quran dan tafsir di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh. Di kuliah, Yosi pernah juara lomba karya tulis ilmiah mahasiswa dan lomba esai opini nasional 2019.
Meski atlet memanah, tapi Yosi ini suka berenang, membaca dan memasak. Saat ini dia masih main standard bow. Meski belum punya prestasi di panahan, namun Yosi akan terus berkerja keras di latihan agar bisa meraih prestasi yang diinginkan.
Walau belum terbilang berprestasi di kancah panahan Aceh, namun Yosi makin giat berlatih. Dia sudah latihan selama dua tahun lebih di kampus STKIP BBG Banda Aceh. Meski dalam kondisi sedang pandemi Covid-19, Yosi dan kawan-kawan tetap berlatih.
“Untuk saat ini kami tetap latihan walaupun harus berada di rumah, karena kondisi sekarang lagi darurat corona. Insya Allah setelah lebaran kami mula kembali latihan rutin di lapangan seperti biasa,” ujar dia.
Kata dia, model latihan yang diterapkan selama Covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. “Meski stay at home, kami tetap berlatih. Sebab, target kami untuk berusaha mendapatkan prestasi yang maksimal pada Pomnas nantinya.”
Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XVII akan digelar di Padang, Sumatera Barat pada 2021. “Untuk kedepannya, target saya Insya Allah kalau Allah memberi umur panjang dan kesempatan, saya ingin tampil di Olimpiade,” tuturnya.

Alasan Yosi menyukai panahan adalah karena olahraga itu keren, selain sunnah Nabi Muhammad SAW. Untuk tahap awal, ia masih ingin berprestasi pada kejuaraan-kejuaraan yang lebih luas lagi.
Pada olahraga itu, Yosi juga mengaku banyak mendapat pelajaran. Memanah juga mengajarkannya menjadi perempuan penyabar. “Panahan itu melatih kesabaran, karena panahan bukan hanya olahraga tapi juga olah rasa,” ujar mahasiswa semester enam ini.
Bagi dia, tidak ada istilah coba-coba atau sekadarnya saja jika memasuki suatu bidang yang digemari. “Begitu masuk ke bidang itu, saya langsung jatuh cinta. Jadi, belun afdhal hari-hari saya kalau belum melesakkan anak panah dari busurnya ke papan sasaran,” kata dia.
Kecuali persiapan untuk Pomnas, ada event-event ke depan seperti pra kualifikasi Pekan Olahraga Rakyat Aceh (PORA), serta ajang lain tahun depan ketika pendemi covid-19 sudah selesai.
Komentar