ACEHFOOTBALL.net — Sedikitnya 15 klub Liga 1 2020 mendesak PSSI agar PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). PSSI sudah menerima surat permintaan tersebut.
Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengakui hal tersebut. “Sudah masuk ke PSSI dan akan saya laporkan ke ketua umum. Beberapa anggota Komite Eksekutif (Exco) juga sudah mengetahuinya,” ujar Yunus, Ahad (10/5/2020) kemarin.
Menurut dia, PSSI akan mendiskusikan tentang permohonan klub-klub tersebut di dalam rapat Exco yang berlangsung Selasa (12/5/20) besok. Sebelumnya rapat para Exco ini disebutkan berlangsung Jumat lalu.
Sebanyak 15 tim Liga 1 Indonesia musim 2020 yang juga pemegang saham PT LIB, meminta perusahaan operator liga tersebut menggelar RUPS luar biasa melalui surat resmi kepada direksi PT LIB yang ditembuskan ke Ketua Umum PSSI, Exco PSSI serta Dewan Komisaris PT LIB.
Dalam suratnya, klub-klub tersebut pada umumnya meminta RUPS luar biasa agar LIB dapat menjelaskan soal kelanjutan Liga 1 dan 2 Indonesia 2020 yang dihentikan sementara sejak Maret 2020 karena pandemi Covid-19 dan subsidi kepada tim-tim liga.
Salah satu anggota Exco PSSI, Haruna Soemitro menyebut sampai Sabtu (9/5/20), 14 tim Liga 1 2020 yang mengirimkan surat untuk RUPS luar biasa adalah Arema FC, PSIS, Persebaya, Borneo FC, Madura United, Persija, Bali United, Persela, Persik, Barito Putera, Bhayangkara FC, Persiraja, PSM, Persita, dan Persib.
Artinya, tinggal tiga tim Liga 1 2020 yang tidak atau belum melayangkan surat serupa yakni PSS, Tira Persikabo, dan Persipura. “Kami semua dari tim Liga 1 sepakat dan sudah mengirimkan surat kepada PSSI dan PT LIB agar RUPS Luar Biasa ini bisa segera dilaksanakan,” kata COO Bhayangkara FC Sumardji.
Menariknya dalam surat klub tersebut tidak ada yang menyinggung soal friksi di PT LIB. Mereka hanya ingin pembahasan RUPS tentang kelanjutan kompetisi dan dan subsidi.
Kondisi LIB
Sebelumnya, CEO Bali United Yabes Tanuri mengatakan setuju operator PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa.
“Saya setuju dengan RUPS ini. Apalagi sekarang kita menghadapi kejadian luar biasa. Memang harus ada rapat,” kata Yabes.
Menurut dia, situasi pandemi penyakit virus corona (Covid-19) yang membuat Liga 1 dan 2 Indonesia 2020 berhenti sementara menjadi alasan utama RUPS itu harus digelar.
Klub-klub sebagai pemegang saham, Yabes melanjutkan, ingin mengetahui langkah-langkah dan kondisi LIB di tengah pandemi. “Nanti di RUPS kan ada laporan keuangan dan lain-lain. Jadi klub mengetahui apa yang akan dilakukan LIB,” tutur dia.
Usul agar LIB menggelar RUPS luar biasa sebelumnya diutarakan oleh Direktur Madura United yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI Haruna Soemitro.
Haruna menyebut tim peserta Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020 berhak mengetahui bagaimana strategi LIB, terutama terkait bisnis, andai kompetisi dilanjutkan atau dihentikan.
Sebelumnya, Direktur Bisnis PT LIB Rudy Kangdra dan dua sejawatnya yaitu Direktur Operasional Sudjarno serta Direktur Keuangan Anthony Chandra Kartawiria meminta kepada para pemegang saham untuk mengadakan RUPS luar biasa.
Mereka berharap RUPS luar biasa itu menjadi ajang evaluasi internal LIB dan mengambil langkah-langkah penyelamatan perseroan. “Untuk waktu pelaksanaan RUPS, kami menyerahkan sepenuhnya kepada pemegang saham. Kalau merasa memang rapat itu penting, mungkin segera digelar,” ujar Rudy.
| ANTARA