ACEHFOOTBALL.net — Perdana Menteri Perancis Edouard Philippe menegaskan, tidak ada acara olahraga yang akan berlangsung hingga September 2020. Ini artinya, Liga Perancis musim 2019-2020 secara resmi dihentikan.
Penghentian Kompetisi Ligue 1 dan Ligue 2 ini akibat pandemi virus korona. Demikian pengumuman yang disampaikan Philippe sepeti dilansir dari ESPN. “Semua perhelatan besar tidak akan dapat terjadi sebelum September.” kata dia.
Bukan cuma sepakbola, ia juga mengkonfirmasi bahwa semua jenis ajang olahraga dilarang dalam beberapa bulan mendatang. “Tentunya, Musim 2019-20 liga sepakbola, tidak akan dapat dilanjutkan,” ujar dia.
Sementara Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) sebagai operator liga punya sikap berbeda. Mereka berharap kompetisi domestik dilanjutkan pada 17 Juni dan menyelesaikannya pada 25 Juli usai ditunda 13 Maret lalu.
Namun, belum diketahui apakah Liga Profesional Prancis (LFP) akan menyelesaikan musim ini tanpa promosi atau relegasi dan tanpa juara. Sebelum ditunda, Paris Saint-Germain memuncaki Ligue 1 dengan terpaut 12 poin dari posisi kedua Marseille.
Sedangkan, Toulouse berada di dasar klasemen dengan terpaut 17 poin dari zona aman. Keputusan itu juga memupus harapan klub Ligue 1 dan Ligue 2 untuk kembali berlatih pada pertengahan Mei mendatang.
Akibat penghentian ini, nasib Paris Saint-Germain (PSG) dan Lyon di Liga Champions semakin diragukan. Perancis menjadi negara kedua yang mengikuti jejak Belanda yang telah membatalkan liga pekan lalu.
Setelah liga dibatalkan, tidak ada klub yang menjadi juara maupun terdegradasi. Keputusan tersebut lantas memicu kritik dari klub-klub peserta liga. Presiden FFF Noel Le Graet mengkonfirmasi, pihaknya bersama Federasi Sepakbola Perancis (LFP) sebelumnya melakukan pertemuan pada 10 April dan sepakat melanjutkan Ligue 1.
“Semuanya sudah selesai. Ligue 1, Ligue 2 (kasta kedua), dan kompetisi putri semuanya sudah selesai,” kata Le Graet, dikutip dari situs L’Equipe.
“Ada kemungkinan kami menggunakan hasil klasemen terakhir untuk mengakhiri kompetisi. Tapi untuk memutuskan itu sangatlah tidak mudah,” tambahnya.
Seperti diketahui penghentian ini menjadi pil pahit bagi klub Ligue 1. KPMG Football Benchmark melalui risetnya yang dirilis pertengahan Maret lalu memprediksi kasta teratas Liga Perancis akan mengalami kerugian hingga EUR 400 juta (Rp 6,68 triliun) akibat penghentian ini.
Salah satu indikator yang menyumbang kerugian yang paling besar untuk Liga Perancis adalah hak siar, yakni EUR 150-200 juta (sekitar Rp 3 triliun). Jumlah tersebut belum ditambah dengan kontrak sponsor, dan kerugian karena tidak menyelenggarakan pertandingan.
| FAJAR
Komentar