ACEHFOOTBALL.net — Manajemen PSIS Semarang sudah menyewa Stadion Citarum selama lima tahun dari Pemkot Semarang untuk dijadikan homebase. Dengan begitu, PSIS mengikuti langkah Bali United yang melakukan sewa jangka panjang untuk stadion.
Di Indonesia, pola seperti itu masih belum lazim dilakukan. Namun, dengan menyewa jangka panjang, PSIS juga butuh tambahan dana untuk merehabilitasi kompleks stadion. Rencananya, mereka menyiapkan Rp 2,4 miliar untuk rehabilitasi.
Direktur Utama PSIS Semarang A.S.Sukawijaya mengatakan, PSIS memastikan akan berkandang di Semarang pada musim kompetisi 2020.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Semarang yang sudah merehabilitasi Stadion Citarum, termasuk memasang rumput sintetis yang sudah setara dengan standar yang ditentukan FIFA.
”Namun untuk memenuhi standar agar bisa digunakan untuk kompetisi Liga 1, ada beberapa fasilitas yang harus dipenuhi,” kata pria yang disapa Yoyok Sukawi itu.
Beberapa fasilitas yang harus dipenuhi seperti ruang ganti, tempat duduk pemain, serta lampu. Alokasi dana yang disiapkan sebanyak itu, kata dia, belum diperuntukkan bagi lampu untuk penerangan jika pertandingan digelar malam hari.
Untuk tahap awal, lanjut dia, pemenuhan fasilitas yang disyaratkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan diselesaikan dalam sebulan ke depan. Dia optimistis Stadion Citarum akan lolos verifikasi yang dilakukan PT LIB.
Menurut dia, Stadion Citarum lebih layak untuk menggelar pertandingan Liga 1 apabila dibanding Stadion PTIK Jakarta yang menjadi markas Bhayangkara FC. ”Citarum diharapkan bisa digunakan untuk menjamu tim tamu yang tidak ada suporternya saat tandang atau pertandingan yang digelar saat hari kerja,” katanya.
Sebagai bentuk permulaan digunakannya Stadion Citarum, kata dia, latihan perdana PSIS akan digelar pada 1 Februari mendatang.
Disadur dari Jawapos.com
Komentar