ACEHFOOTBALL.net — Pertandingan PSMS Medan kontra Persiraja Banda Aceh menjadi laga menentukan bagi tuan rumah. Laga lanjutan Liga 2 digelar di Stadion Langsa, Aceh, pada Kamis (17/10/2019) sore ini.
PSMS yang berstatus tuan rumah terpaksa menjadi tim “musafir” setelah gagal main di daerahnya. Lawan Persiraja pertama kali digelar di luar Kota Medan.
Sedangkan satu laga sisa pertandingan tunda pekan 19 akan digelar di Pekanbaru pekan depan. Bagi Persiraja ini merupakan laga pamungkasnya di Liga 2 musim ini.
PSMS Medan terpaksa harus pindah markasnya ke Langsa karena tidak mendapat izin keramaian dari pihak kepolisian daerahnya. Sehingga laga PSMS Medan kontra Persiraja digelar di Stadion Langsa, Aceh.
Duel PSMS vs Persiraja dijadwalkan akan kick off pada pukul 16.00 WIB seiring usai salat Asar. Pertandingan ini dipimpin wasit Ginanjar Rahman Latief dari Jawa Barat.
Pada laga kontra PSMS, Pelatih Hendri Susilo mempercayakan ban kapten kepada Husnuzhon. Sementara Mukhlis dan Fery Komul yang biasa bertindak sebagai kapten tim berjulukan Laskar Rencong tidak masuk dalam daftar susunan pemain pada laga sore ini.
Saat ini Persiraja memimpin puncak klasemen sementara grup wilayah barat dengan 42 poin. Sementara PSMS berada di urutan enam klasemen dengan 31 poin.
Persiraja menjadi satu dari tiga tim grup barat yang sudah lolos ke babak delapan besar. Sementara dua tim lainnya yang lolos ke delapan besar yakni Persita Tangerang dan Sriwijaya FC.
Masih ada satu tiket delapan besar yang diperebutkan di wilayah barat. PSMS Medan bersama dua tim lainnya Perserang dan PSCS Cilacap masih berpeluang untuk meraih satu tiket sisa menuju babak delapan besar.
Berikut susunan pemain kedua tim:
PSMS: Alfonsius Kelvan, Afiful Huda, Kouotou Kounjouenko Casimir Bruno, Syaiful Ramadhan, Tedi, Aidun Sastra Utami, Elina Soka, Ilham Fathoni, Legimin Raharjo (kapten), Muhammad, Tri Handoko Putro.
Persiraja: Fakhrurrazi, Eriyanto, M Andika Kurniawan, Tri Rahmad Priadi, Agus Suhendra, Assanul Rijal, Tegar Hening Pangestu, Zamrony, Husnuzhon (kapten), Irvan Yunus Mofu, Nurul Zikra.
Komentar