ACEHFOOTBALL.net — Nama pelatih PSMS Medan Abdur Rahman Gurning sedang hangat diperbincangkan. Kontroversi itu dipicu ucapannya yang mengutip komentar pemain, terkait pistol.
Untuk menyelidiki tudingan pistol itu, PSSI sudah mengirim surat ke Kebun Bunga, — markas PSMS— dengan memanggil pelatih dan kapten tim untuk memberi keterangan resmi kepada federasi.
BACA JUGA: Persiraja Dukung Komdis PSSI Panggil Pelatih PSMS
Kabarnya, hari Selasa (20/8/2019) ini pukul 17.00 WIB , Abdur Rahman Gurning dan Legimin Raharjo — kapten PSMS— akan buka-bukaan kepada Komisi Disiplin.
Keduanya dipanggil PSSI karena memberi pernyataan, wasit Candra yang memimpin laga Persiraja kontra PSMS Medan pada 14 Agustus lalu mendapat ancaman berupa todongan pistol.
BACA JUGA: Pelatih PSMS Siap Buka Suara Jika Dipanggil Komdis PSSI
Kontan saja, tudingan ini menjadi viral di media sosial dan memantik “murka” manajemen Laskar Kutaraja. Apalagi komentar itu disampaikan dalam sesi jumpa pers usai pertandingan.
Terlepas dari komentar yang masih butuh pembuktian itu, sebenarnya, Gurning, mantan pelatih PSPS Riau ini sempat menjadi “korban” amarah publik Lampineung.
Pasalnya, dia ikut-ikutan membalas lemparan botol air mineral ke arah penonton. Insiden ini balasan kerena ia merasa gerah dengan teriakan dan lemparan penonton.
Insiden ini terjadi saat Ilham Fathoni mendapat kartu merah dari wasit Candra pada menit 85. Namun, akhirnya, dengan jiwa besar, Gurning meminta maaf sembari kepada pendukung tuan rumah dengan gestur merapatkan kedua tangannya.
Tapi, ketika laga usai dia menolak berjabat tangan dengan Luis Irsandi. Padahal dengan pemain tuan rumah lainnya, Gurning saling berjabat tangan.
Giliran pemain kribo itu, ia menepis ajakan salam. Hal ini membuat Luis yang pernah lama memperkuat Ayam Kinantan bersedih. Bahkan dia cukup terisak-isak gara-gara sikap tersebut.
Luis yang merasa harus profesional, tentu harus tampil 100 persen membela timnya, meski yang dihadapi adalah klub kota kelahirannya. Ia seperti kebigungan. Apa salahnya, sehingga Gurning menolak jabat tangan.
Komentar