ACEHFOOTBALL.net — Operator kompetisi Liga 1 dan 2; PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) tak ingin insiden di Liga 1 terulang di laga pembuka Liga 2. LIB akan berusaha keras meminimalisir agar insiden serupa terhindari.
Seperti dilansir liga-indonesia.id, kickoff Liga 2 akan mulai bergulir pada 23 Juni mendatang dengan laga pembuka duel Persik Kediri melawan PSBS Biak.
Sebanyak 23 tim peserta telah dibagi menjadi dua grup. Tim tanah Rencong, Persiraja tergabung di grup Barat.
Sebelumnya, laga pembuka Liga 1 sempat diwarnai kericuhan saat laga PSS Sleman melawan Arema FC. Panpel tuan rumah dianggap lalai mengamankan pertandingan.
Direktur Utama interim LIB Dirk Soplanit mengungkapkan tak mau kejadian tersebut terulang kembali. LIB akan sepenuhnya mengawas kinerja Panpel agar lebih siap.
“Saya kira segala sesuatunya kan kami ingin yang terbaik, tetapi kadang-kadang juga di luar kendali kami. Tapi dengan pengalaman yang ada saya kira kami harus lebih rapi lagi,” ujar Dirk.
“Artinya kalau sudah ada tanda-tanda menuju kesitu ya kami harus cepat mengambil langkah karena di Sleman itu kan sebenarnya awalnya sudah ada tanda-tanda, gara-gara itu tapi kemudian kami pikir ah itu cuma luapan-luapan kecil saja, eh tahu-tahu rusuhnya semakin membesar.”
“Saya kira dengan pengalaman yang ada mungkin kami akan berupaya mengatur sedemikian rupa,” sambungnya.
“Soal menjamin dan tidak menjamin karena kami kan kerjasama dengan aparat keamanan. Dan LIB sendiri kan tidak terjun langsung untuk mengatur itu, kan ada panpelnya di daerah, perizinan juga kan dari daerah.”
“Jadi semua kegiatan itu kan ada panpelnya, kami ini hanya menaunginya secara besarannya. Tapi secara detail pelaksanaan teknis itu ada pada panpel.”
“Tapi tentunya kalau ada masalah kan kami tidak bisa lepas tangan, kami harus mengawasi sampai sejauh mana panpel itu mempersiapkan diri untuk menangani itu,” tutup Dirk.
Komentar