ACEHFOOTBALL — Pelatih Kalteng Putra Kas Hartadi benar-benar menumpahkan kekecewaan atas jalannya pertandingan Semen Padang melawan Kalteng Putra di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Senin (19/11/2018).
Dia menilai tuan rumah menang 3-1 dengan cara yang memalukan.
Kas Hartadi bersama manajemen Kalteng Putra sempat menolak main saat mengetahui semua perangkat wasit berasal dari Sumatera. Mereka merasa keputusan komite wasit PSSI menugaskan empat wasit dari Sumatera sangat mencurigakan.
Dengan berbagai pertimbangan, Firman Utina dan kawan-kawan akhirnya tetap turun ke lapangan. Ternyata, prediksi Kalteng Putra atas kinerja wasit tak meleset.
Kalteng Putra sempat unggul lebih dulu lewat I Made Adi Wirahadi menit ke-31. Sundulan mantan penyerang PSS Sleman itu mengarah tepat ke pojok kanan gawang Semen Padang yang dikawal Rendy Oscario.
Keunggulan Kalteng Putra akhirnya berhasil disamakan Semen Padang pada masa tambahan waktu babak pertama. Wasit memberikan hadiah penalti setelah Abdul Rahman Lestaluhu jatuh di kotak terlarang.
Keputusan ini sempat diprotes keras oleh Kalteng Putra. Mereka menilai Abdul Rahman sengaja menjatuhkan diri. Dalam tayangan ulang Usee TV, memang tak ada kontak antara pemain Kalteng Putra dengan Abdul Rahman.
Manda Cingi yang jadi eksekutor penalti dengan mudah menyelesaikan tugasnya. Sepakan 12 pas Manda Cingi mengarah ke pojok kiri gawang Kalteng Putra.
Penalti kembali didapat Semen Padang menit ke-61. Wasit menunjuk titik putih kedua setelah pemain Kalteng Putra dianggap handsball. Lagi, Manda Cingi dengan tenang mengeksekusi penalti ini.
Momentum emas Semen Padang didapat pada masa tambahan waktu babak kedua. Sepakan keras Riski Novriansyah menghujam ke gawang Kalteng Putra. Semen Padang menang 3-1 dan memastikan lolos dengan status juara grup A.
“Kalau pertandingan ini disiarkan televisi nasional, rame pasti. Aduh malu semua. Kok keterlaluan sekali,” terang Pelatih Kalteng Putra Kas Hartadi kepada KAMPIUN.ID, Senin (19/11/2018) malam.
“Saya sendiri sebagai pelatih malu. Mereka lolos dengan cara kasar. Pelatih harusnya malu, Semen Padang harusnya malu. Ngomongnya selalu dicurangi-dicurangi, itu mafia teriak mafia,” lanjut pria asal Sukoharjo ini.
Kalteng Putra berharap PSSI dan PT Liga Indonesia Baru lebih ketat lagi menatap babak semifinal Liga 2 2018. Kas berharap penunjukkan wasit dan pemberitahuan ke klub lebih fair.
“Semifinal harus lebih ketat lagi. Apalagi akan disiarkan televisi terus kan. Malu kalau seperti ini lagi,” pungkasnya. [kampiun.id]
Komentar