ACEHFOOTBALL — Pengurus cabang olahraga (cabor) di Kabupaten Aceh Besar mengeluhkan persoalan yang dihadapi menjelang Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIII. Rupanya dana (peng) pembinaan belum disalurkan.
Bukan hanya itu, pengurus cabor juga mengungkapkan, Panitia Penyelenggara (PP) PORA XIII belum mendistribusikan peralatan olahraga yang dibutuhkan cabor.
Begitu juga dengan dana pembinaan atlet. Satu persoalan lainnya adalah tempat latihan masing-masing cabor yang masih terkendala administrasi dan dana.

Sementara dalam keterangan pers yang diterima ACEHFOOTBALL, Sekda Aceh Besar yang juga Ketua Umum PP PORA Iskandar beralasan bahwa pihaknya telah menyampaikan agar masing-masing cabor melakukan pengadaan peralatan olahraga. Hal itu, kata Iskandar, sudah disampaikan sekira dua atau tiga bulan yang lalu pada masing-masing pengurus cabor.
“Tinggal mencari pihak rekanan yang sanggup menyediakan peralatan, lalu mengajukan ke dinas untuk dibayar,” katanya rapat koordinasi dengan Tim Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Pekan Olaharaga Aceh (PORA) Kabupaten Aceh Besar, kemarin di Aula Makodim 0101/BS.
“Sistem pengadaan barang ini tidak boleh di swakelola, karena kita tidak bisa buat barang, kecuali ada cabor yang bisa buat barang itu sendiri, boleh.”
Iskandar menambahkan, jika cabor tidak sanggup menyediakan peralatan, mereka bisa menyampaikan spesifikasi peralatan yang dibutuhkan ke dinas. “Spek yang dibutuhkan seperti apa, biar dinas yang beli, mungkin hal ini belum ada komunikasi dari cabor,” katanya.
“Dalam sistem pengadaan barang dan jasa, kalau memang kita tidak bisa buat sendiri, harus meminta pihak ketiga dan kita beli dari pihak ketiga.”
Iskandar menekankan kepada masing-masing apabila dalam minggu ini tidak bisa memberikan spek atau penyedianya, dinas akan langsung menyediakannya sendiri.
“Kita melibatkan cabor untuk menyediakan peralatan dikarenakan kalau dibeli langsung oleh dinas, takutnya mereka tidak bisa terima, tidak sesuai spek lah, mereka protes dan sebagainya, maka kita berikan sepenuhnya kewenangan kepada cabor,” katanya.
Terkait permalahan uang pembinaan yang belum dibayar, kata Iskandar, sebenarnya mekanisme penyalurannya berlaku per bulan. “Sebelumnya sudah dicairkan, jadi setiap pencairan uang itu harus diberikan SPJ terlebih dahulu kepada panitia, apa yang sudah dilakukan, baru kemudian disalurkan untuk bulan selanjutnya,” kata Iskandar.
Iskandar juga meminta agar SPJ dari cabor harus segera diserahkan dengan harapan pekan depan sudah dapat dicairkan uang pembinaan bulan September.
“Hal tersebut juga termasuk untuk tryout, kemaren juga diharapkan dari cabor-cabor untuk menyampaikan usulan karena harus di breakdown rinciannya apa, sekarang tinggal dari cabor harus mengajukan pencairannya dan saya sudah perintahkan tadi kepada kepala dinas pariwisata, pemuda dan olahraga untuk segera dicairkan.” [rel]
Komentar