ACEHFOOTBALL — Kubu PSBL Langsa belum bisa menerima kekalahan yang dialaminya dari Persiraja Banda Aceh dalam laga derbi akhir pekan lalu.
Pertandingan Elang Biru melawan tuan rumah Persiraja di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, berlangsung Sabtu (29/7/2017).
Pertandingan sempat ricuh saat bentrok dua pemain yakni Fahrizal Dillah dan Muhammad Nazar. Keduanya terpaksa diganjar kartu merah dalam laga itu.
Alhasil PSBL Langsa kalah 0-1 atas dari Laskar Rencong usai Yosua Pahabol mencetak gol pada menit 58.
Hasil ini tak memuaskan manajemen PSBL Langsa. Atas keributan ini, PSBL mengajukan protes ke Komisi Disiplin PSSI.
Sekretaris Tim, Samsul Bahri, seperti dilansir GoAceh, Minggu (30/7/2017) menganggap, laga tersebut, tidak normal, di mana anak-anak Elang Biru–julukan PSBL bermain di bawah tekanan yang dilakukan oleh penonton dan oknum panitia.
Karenanya, manajemen PSBL melayangkan protes ke PSSI dan PT Liga Indonesia Baru. “Anak-anak PSBL dilempari oleh batu dan oknum panitia masuk ke dalam lapangan dan memukul penjaga gawang PSBL, Zulbahra, pada saat istirahat babak pertama,” sebutnya pada media itu.
Pemukulan ini, menurut Samsul, sangat ironis, karena seharusnya pada saat itu tidak dibenarkan panitia masuk ke dalam lapangan, tapi kenyataannya pada pertandingan tersebut hal ini bisa terjadi.
“Pada saat itu kita sudah mengajukan protes dan tetap melanjutkan pertandingan,” ujarnya.
Tambah Samsul, dalam nota protes itu, menyebutkan, PSBL tidak dapat menerima hasil pertandingan tersebut karena sudah berjalan tidak sesuai dengan azas-azas fair play dan regulasi serta berlangsung di mana pemain dan tim berada di bawah ancaman dan intimidasi.
Lalu, kata dia, pihaknya memohon kepada Liga dan komisi disiplin untuk membatalkan hasil pertandingan tersebut dan melaksanakan pertandingan ulang serta memohon Liga untuk menghukum panitia pelaksana dan penonton Persiraja dengan hukuman seberat-beratnya untuk memberikan efek perbaikan pelaksanaan Liga.
Editor: Indra
Komentar