ACEHFOOTBALL — Kesempurnaan wakil Aceh, PS Pidie Jaya selama kompetisi Liga Nusantara 2016 akhirnya terhenti di babak Perempat final.
Datang dengan membawa rekor sebagai kesebelasan yang belum pernah kebobolan, Arianto dkk takluk dengan skor tipis 1-0 dari wakil Jawa Timur Blitar United.
Tensi tinggi langsung hadir begitu wasit Ahmad Tuharea meniup peluit sepak mula. Kedua kesebelasan sama-sama mencoba untuk bermain terbuka.
Baru tiga menit pertandingan berlangsung, Striker Blitar United, Yulistiono sudah mengancam gawang Pidie Jaya yang dijaga Rahmanudin.
The Black Cat (julukan Blitar United) mendapat peluang emas di menit ke 10 ketika sundulan Darsono berhasil diselamatkan oleh Rahmanudin.
Gol yang ditunggu akhirnya datang ketika di menit 30, umpan tarik dari Yulistiono berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Ricko Hardiansyah. Pemain bernomor punggung 21 tidak terkawal dan langsung menceploskan bola ke gawang kosong.
Di babak kedua, Gajah Putih (julukan Pidie Jaya) mencoba untuk meningkatkan tekanan dengan melakukan pressing terhadap pemain Blitar. Pidie memiliki peluang melalui Reza Fandi yang masih digagalkan Arif Musafak.
Di sisa-sisa pertandingan, aksi kedua tim justru diwarnai dengan tekel-tekel keras yang menjurus kasar.
Meski begitu, wasit Ahmad Tuharea hanya mencabut lima kartu kuning sepanjang pertandingan.
Skor 1-0 kemudian berakhir untuk kemenangan wakil dari Jawa Timur tersebut. Saat konferensi pers, pelatih Blitar Gatot Muljabadi mengatakan bahwa kemenangan ini murni karena kesebelasannya bermain baik di babak pertama.
“Di awal kami mendapatkan sentuhan. Terutama dari segi passing kami unggul (177 berbanding 77). Tapi di babak kedua kami justru kehilangan sentuhan hingga saya harus mengganti pola menjadi 5-4-1.” Tutur Gatot.
Sementara striker Blitar United, Yulistiono mengatakan bahwa kemenangan ini berkat kekompakan timnya.
“Kami menang karena chemistry pemain sudah terjalin dengan baik.” Tutur pemakai nomor 23 ini.
Kekompakan memang menjadi kunci bagi Blitar United dalam melaju ke semifinal. Sempat kalah 0-3 dari Perseden di pertandingan pertama babak penyisihan, coach Gatot berhasil mengembalikan performa pemain. Setelah kekalahan tersebut, Blitar United kemudian menjadi lebih baik dalam menyerang dan bertahan.
“Setelah kekalahan itu (melawan Perseden), saya bangun kekompakan terutama mengembalikan mood para pemain. Selain itu, kami memperbaiki kesalahan-kesalahan yang kami lakukan ketika melawan Perseden,” tambah Gatot.
Sayangnya pertandingan ini sempat diwarnai kericuhan yang melibatkan beberapa suporter Pidie Jaya dan Blitar United.
Suporter Pidie yang tidak terima keputusan wasit, beberapa kali melakukan pelemparan terhadap wasit. Pemain-pemain Pidie Jaya yang kecewa terhadap keputusan wasit akhirnya memilih untuk tidak hadir di konferensi pers.
Di babak semifinal, Blitar United akan bertemu PSN Ngada yang berhasil mengalahkan wakil Sulawesi Barat, Mamuju Utama dengan skor 3-2.
Semifinal sendiri akan berlangsung pada tanggal 6 Desember 2016 di stadion Sultan Agung Bantul. [indonesiaisc]
Komentar